Enam Produk Khas Unggulan Didorong Jadi Ikon Asli Purbalingga

PURBALINGGA– Saat ini produk UMKM di Kabupaten Purbalingga sangat banyak. Bahkan varian produk khususnya makanan sebagai oleh-oleh semakin variatif. Namun untuk “mencetak” ikon produk asli dari Purbalingga seperti makanan, masih belum ada. Khususnya yang benar-benar asli buatan Purbalingga dan bisa bertahan sebagai ikon makanan khas asli Purbalingga.

“Kami akui membutuhkan waktu panjang untuk “mencetak” suatu produk jajanan, oleh-oleh yang benar-benar asli dan hanya ada di Purbalingga. Karena membutuhkan proses seperti antara pembeli dengan produsen yang butuh waktu lama,” kata Kepala Bidang UMKM, Adi Purwanto.

Baca Juga : Danrem 071/Wijayakusuma Datangi Pos Pam Lebaran di Purbalingga

Sehingga tidak serta merta menjadi ikon yang cepat terbentuk dan dikenal khas dan asli. Misal di kota lain ada Bakpia, yang membutuhkan waktu lama agar menjadi ikon khas daerah mereka. Sebenarnya, pada tahun 2020, pernah ada tim yang mengindetifikasi beberapa produk unggulan Kabupaten Purbalingga.

“Kami intnya mendorong terus produk unggulan yang ada. Setidaknya ada 6 produk unggulan yang sedang kami eksekusi untuk terus didorong menjadi oleh-oleh khas asli Purbalingga,” imbuhnya.

Adi merinci, keenam produk itu masing-masing sapu, batik khas Purbalingga dan blangkon Sudirman. Lalu di sektor makanan ada makaroni keju, aneka olahan Nanas, Kopi. Harapannya, ke depan bisa menjadi produk yang menjadi ikon asli Kabupaten Purbalingga. Saat ini yang sudah sangat berkembang yaitu makaroni keju yang awalnya pada tahun 2013 dan terus membumi menjadi oleh-oleh unggulan. Lalu ada aneka olahan nanas yang juga semakin moncer dari Purbalingga. “Untuk blangkon Sudirman, produksinya cukup banyak dan kerap dipakai saat ada kunjungan tamu-tamu penting di Purbalingga sampai sekelas Menteri, sudah kami kenalkan,” ungkapnya.

Baca Juga : Truk Pengangkut Hebel Terguling di Pengadegan

Menurutnya, menjadi produk unggulan dan ikon asli Purbalingga harus didukung oleh ketersediaan bahan baku, pemasaran, produsen dan masyarakat serta konsumen. Semua membutuhkan proses dan harus stabil agar tidak menghilang ditengah persaingan yang ada saat ini. (amr)

Beri komentar :
Share Yuk !