Tak Hanya Latih Ketrampilan, Program MSIB, Beri Banyak Pendampingan Pelaku Usaha

PURBALINGGA – Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) merupakan program dari Kampus Merdeka, yang merupakan inisiatif Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia. Program ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman praktis dan keterampilan yang relevan dengan dunia industri.

Melalui MSIB, mahasiswa dapat mengikuti magang di perusahaan terkemuka atau mengikuti studi independen yang diakui oleh institusi akademik. Program ini dirancang untuk menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik, meningkatkan kompetensi, dan mempersiapkan mahasiswa untuk tantangan di dunia kerja.

Fasilitator Pendamping di BTPN Syariah memiliki peran penting dalam mendukung nasabah, terutama perempuan dari masyarakat prasejahtera yang menjalankan usaha ultra mikro. Tugas utama mereka meliputi.

Pendampingan Nasabah Mengunjungi rumah atau lokasi usaha nasabah untuk memberikan pendampingan, membantu mengidentifikasi masalah, dan mencari solusi untuk mengembangkan usaha nasabah​.

Pelatihan Kewirausahaan Menyediakan pelatihan dan pendidikan kewirausahaan untuk meningkatkan kapasitas dan keterampilan nasabah dalam mengelola bisnis​.

Pemberdayaan Komunitas: Mengorganisir dan memfasilitasi pertemuan komunitas nasabah untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman, serta mendorong kolaborasi antar anggota komunitas​.

Peningkatan Akses Pasar: Membantu nasabah membuka akses pasar yang lebih luas, baik secara offline maupun online, untuk meningkatkan volume penjualan dan pendapatan mereka.

Penggunaan Teknologi: Mengajari nasabah cara menggunakan sistem e-learning dan teknologi lainnya yang dapat membantu mereka dalam menjalankan dan mengembangkan usaha mereka.

Komunikasi Efektif: Menjaga komunikasi yang baik dengan nasabah, tim area, dan fasilitator lainnya untuk memastikan program berjalan dengan baik dan mencapai tujuannya.

Pekerjaan ini menuntut kemampuan berkomunikasi yang baik, kerja tim, inisiatif, kemampuan analitis, dan semangat untuk kegiatan volunteer dan pemberdayaan komunitas. Selain itu, fasilitator pendamping diharapkan dapat mengoperasikan Microsoft Office dan menggunakan platform e-learning​.

Pada tanggal 16 Februari magang merdeka dimulai. Setelah itu sebelum mahasiswa magang turun lapangan mereka harus mengikuti proses pembekalan dengan mentor dan juga PT tempat magang. Setelah itu dimulai tangga 22 Februari mahasiswa mulai ketempat magang dan juga survey untuk memastikan Alamat magang atau Alamat kantor yang dituju.

Magang di BTPN Syariah dibagi menjadi beberapa sesi. Dan setiap sesi memiliki target yang berbeda. Pada sesi pertama mahasiswa magang mendapatkan 15 nasabah. Di Setiap nasabah melakukan 3-4 pertemuan. Dan setiap sesi juga dilaksanakan sampai 3 minggu. Sesi berikutnya mahasiswa juga diberi target hingga 15 nasabah. Sesi selanjutnya ditargetkan 12 nasabah. Dan sesi terakhir ditargetkan 10 nasabah.

Sebagai kesimpulan, peran seorang fasilitator pendamping di BTPN Syariah banyak sekali pengalam yang bisa kita ambil. disitu karna banyak sekali kegiatan yang bisa bermakna untuk kedepannnya.Karena dari pekerjaan ini saya bisa belajar cara berkomunikasi yang baik, memiliki pemikiran yang dewasa, selalu bersyukur nikmat yang diberikan, mengatur waktu agar pekerjaan cepat selesai, dan juga melatih publik speaking untuk berbicara kepada siapapun untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru. ( Ligar Wanni Widhuri )

Beri komentar :
Share Yuk !