Usaha Sistem Plasma di Purbalingga Bantu Ekonomi Warga

PURBALINGGA–Omset para pelaku usaha di wilayah Kabupaten Purbalingga rata-rata dikabarkan menurun akibat PPKM Darurat, PPKM level 3, sistem belajar siswa yang masih Daring maupun Work From Home (WFH) dari beberapa perkantoran non esensial. Namun hal tersebut tidak begitu dirasakan para pengrajin stik es krim yang bekerja dengan sistem plasma dari rumahnya.

Pelda Margiyono Babinsa Koramil 06/Kemangkon yang turut menjadi pelaku usaha sistem plasma bagi masyarakat di desa binaannya yakni Desa Toyareka, Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga mengatakan, meski di rumah masyarakat tetap bisa menambah penghasilan.

“Masyarakat dituntut lebih banyak di rumah bukan masalah bagi sektor usaha kami. Kita siapkan bahan baku sebanyak-banyaknya agar karyawan dapat terus bekerja dari rumah menambah penghasilan untuk mencukupi kebutuhan hidup,” ujarnya.

Ketika dikonfirmasi tentang pemasaran dirinya mengaku memang mengalami sedikit penurunan permintaan pasar karena adanya pembatasan aktifitas jual beli di pasar biasa namun strategi pemasaran sistem online dia pakai sebagai solusinya.

“Era digital semua masyarakat terkoneksi dengan gadgetnya jadi kita pasarkan dengan sistem online melalui media sosial,” terangnya.

“Jika terpaksa lambat penjualannya itu menjadi risiko kami pelaku usaha untuk menampung produk stik es krim.Dengan kata lain kita harus berani modal dahulu, namun masyarakat kecil dalam hal ini karyawan harus tetap kita selamatkan bantu topang kebutuhan hidupnya dengan membeli hasil produknya,” imbuh Pelda Margiyono.

Sementara itu, Hadminah (55), salah satu pengrajin stik es krim, mengaku saat ini justru dapat lebih banyak menghasilkan produk stik es krim dari pada sebelumnya.

“Dulu pagi harus antar jemput cucu sekolah tetapi sekarang cucu belajar di rumah jadi dari pagi sampai siang dapat membuat stik dengan hasil yang lebih banyak sehingga bayarannya lumayan buat menambah belanja dan jajan cucu,” ujarnya.(SF/saw)

Beri komentar :
Share Yuk !