Harga Naik, Permintaan Elpiji Menurun

BANJARNEGARA – Naiknya harga elpiji Non public Service Obligation (NPSO) atau elpiji non subsidi membuat permintaannya menurun. Kebijakan kenaikan harga ini mulai diberlakukan oleh pemerintah sejak Minggu (10/7). Kenaikan ini membuat selisih harga dengan elpiji tiga kilogram yang disubsidi pemerintah cukup tinggi.

Koordinator Elpiji Kabupaten Banjarnegara Supono menjelaskan setelah kenaikan, pergeseran konsumsi belum begitu terlihat. Namun permintaan elpiji non subsidi menurun. “Yang jelas permintaan elpiji NPSO menurun,” terangnya, Selasa (12/7).

Supono menjelaskan harga elpiji Bright Gas atau 5,5 kilogram saat ini Rp 100 ribu per tabung. Naik dari sebelumnya Rp 88.800 per tabung. Sedangkan untuk elpiji 12 kilogram, harganya saat ini Rp 213 ribu per tabung. Naik dari harga sebelumnya Rp 188.700 per tabung.

Sedangkan alokasi bulanan Bright Gas untuk Banjarnegara 5.000 tabung dan 12 kilogram 6.000 tabung.
Dikatakan, elpiji tiga kilogram hanya untuk masyarakat miskin dan UMKM. Sebab bahan bakar elpiji “gas melon” ini disubsidi oleh pemerintah. Sehingga harganya bisa lebih terjangkau bagi masyarakat kurang mampu dan usaha kecil.

“Untuk masyarakat yang mampu pakailah elpiji non subsidi yaitu 5.5 kilogram dan 12 kilogram,” himbaunya. Harapannya subsidi elpiji tiga kilogram akan lebih tepat sasaran. (drn)

Beri komentar :
Share Yuk !