BANJARNEGARA – Polisi mewaspadai sejumlah potensi kerawanan pada bulan Ramadan ini. Potensi kerawanan ini lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.
Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto mengatakan berdasarkan perkiraan intelijen ada sejumlah potensi kerawanan di bulan Ramadan.
“Pertama terkait masalah pangan. Ini jadi atensi pimpinan baik Presiden, Panglima maupun Kapolri. Kita harus menjaga stabilitas harga pangan,” ungkapnya.
Baca Juga : 326 Atlet Bulutangkis Perebutkan Piala Kejurkab
Mengenai antisipasi kenaikan harga pangan pihaknya telah melakukan antisipasi. “Setiap hari kita laporkan ke pimpinan kita,” ungkapnya.
Kapolres menyebut potensi yang lain yaitu terkait masalah terorisme. Dia menyebut pada tahun 2019, 2020, 2021 ada batasan kegiatan masyarakat.
Saat ini, dengan adanya kelonggaran ada potensi terjadinya terorisme. Dikatakan, target terorisme yaitu TNI dan Polri. “Makanya perlu kita sampaikan kepada jajaran, pos pengamanan perlu. Karena mudik diperbolehkan, pos pam harus dibuat,” ungkapnya. Menurut dia, pada pertengahan bulan Ramadan pos pengamanan ini harus sudah dibuat.
Potensi lain yaitu bagaimana mencegah penyebaran Covid-19, sementara masyarakat diberikan keleluasaan untuk melakukan kegiatan.
“Ramadan ini Presiden memberikan keleluasaan, mudik bisa dilaksanakan, tarawih bisa dilaksanakan. Kemudian kegiatan bazar diperbolehkan,” ungkapnya. Sehingga perlu ada pemikiran kembali, dengan pandemi yang saat ini masih ada, tapi keleluasaan bisa tetap jalan. Menurut dia perlu pemikiran bagaimana, caranya protokol kesehatan tetap jalan, tapi kelonggaran yang diberikan pemerintah juga berjalan.
Baca Juga : Pertalite Kembali Alami Kekosongan
Terkait kejahatan konvensional, kata dia, di Banjarnegara aman terkendali.Sedangkan mengenai open house, Presiden tidak memperbolehkan pejabat menggelar open house. Menurut dia, perlu ada komitmen dari Forkompinda, tidak melaksanakan open house. Sehingga masyarakat tidak terpancing untuk melaksanakan open house. (drn)
