Edukasi Kebersihan Lingkungan melalui Pengurangan Tempat Sampah di Ruang Publik

PURWOKERTO – Dosen Program Studi S1 Pendidikan Bahasa Jepang dari Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Dian Bayu Firmansyah, S.Pd., M.Pd., menyampaikan temuan menarik terkait kebersihan lingkungan di Jepang. Selama kunjungannya sebagai pembimbing mahasiswa program OSIP di Jepang, Bayu menyoroti pengurangan tempat sampah di ruang publik sebagai inisiatif menarik yang dapat mendukung kebersihan.

Meskipun Jepang dikenal dengan tingkat kebersihannya yang tinggi, Bayu menemukan bahwa jumlah tempat sampah di tempat umum, seperti stasiun dan taman kota, sangat minim. Fenomena ini menarik perhatian Bayu dan beberapa pelancong yang menganggapnya sebagai pemandangan yang “aneh” namun mengagumkan. Sebagai pribadi yang pernah tinggal dan bekerja di Jepang, Bayu mencatat perbedaan signifikan dalam keberadaan tempat sampah antara beberapa tahun silam dan kunjungannya saat ini.

Bayu mengungkapkan bahwa ada gerakan pengurangan tempat sampah di ruang publik di Jepang. Beberapa alasan yang mendasarinya termasuk upaya menghindari penyalahgunaan tempat sampah untuk membuang sampah rumah tangga yang belum dipilah. Aturan pemilahan sampah yang rumit menjadi faktor penting dalam kebijakan ini. Selain itu, alasan ekonomi, seperti penghematan biaya perawatan, juga menjadi pertimbangan.

Menariknya, beberapa sumber juga mengaitkan pengurangan tempat sampah dengan antisipasi terhadap kejahatan terorisme. Hal ini berkaitan dengan kejadian Sarin Jiken pada tahun 1995 di stasiun bawah tanah Tokyo. Bayu memberi pemahaman bahwa meskipun kebijakan ini dapat membingungkan wisatawan asing, kesadaran untuk menjaga sampah dan memperlakukan sebagai barang privasi menjadi bagian dari edukasi efektif bagi para turis mancanegara.

Dalam pandangan Bayu, meskipun tempat sampah minim di ruang publik, fasilitas umum seperti stasiun dan jalan di tengah kota tetap terjaga kebersihannya. Pengurangan tempat sampah menjadi media edukasi yang efektif untuk mengajarkan tanggung jawab terhadap sampah yang dihasilkan oleh individu. Meskipun demikian, tempat sampah masih dapat ditemui di ruang publik, terutama untuk membuang sampah dari botol atau kaleng minuman yang dijual melalui jidoohanbaiki atau vending machine.

Beri komentar :
Share Yuk !