Fakultas Farmasi UMP , Hadirkan Pakar dari Can Tho University of Medicine and Pharmacy, Vietnam

PURWOKERTO – Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) sukses menyelenggarakan “Guest Lecture” dengan topik Drug Information and Evidence-Based Medicine pada Minggu, 14 Januari 2024 lalu.

Acara ini menghadirkankan Assoc. Prof. Thang NGUYEN, PharmD, seorang dosen dan peneliti di bidang Clinical Pharmacy dari Can Tho University of Medicine and Pharmacy (CTUMP), Vietnam. Kegiatan ini merupakan hasil kerjasama antara CTUMP dan APTFMA (Asosiasi Perguruan Tinggi Farmasi Muhammadiyah dan Aisyiyah), di mana UMP menjadi salah satu anggotanya.

Wakil Dekan I Bidang Akademik, Kerjasama, Riset, Inovasi, dan Publikasi, Dr. apt Retno Wahyuningrum M.Si mengatakan, Guest Lecture ini terbuka untuk umum, mengundang peserta secara luring dan daring melalui aplikasi Zoom. Mayoritas peserta berasal dari Program Studi Profesi Apoteker dan Program Studi Magister Ilmu Farmasi, Fakultas Farmasi UMP.

Retno juga mengapresiasi keberhasilan penyelenggaraan kuliah tamu bersama pembicara internasional, dan berharap kegiatan semacam ini dapat rutin diadakan untuk memberikan wawasan tambahan bagi mahasiswa farmasi terkait perkembangan ilmu kefarmasian.

“Sebagai seorang farmasis klinis, Dr. Thang menyoroti pentingnya pemahaman Evidence-Based Medicine (EBM) bagi para mahasiswa sebagai bekal dalam praktek sebagai apoteker,” ungkapnya saat dikonfirmasi di Purwokerto, Selasa (16/1/2024).

Dalam kesempatannya, Dr Thang mengungkapkan bahwa perkembangan penggunaan EBM telah meningkatkan efektivitas dan keamanan dalam praktik klinis. “EBM tidak hanya mempertimbangkan tiga faktor, yaitu preferensi pasien, bukti ilmiah, dan keadaan klinis, tetapi juga mengintegrasikan expertise klinis dalam pengambilan keputusan terapeutik,” ungkapnya.

Dalam sesi interaktif, Dr. Thang mendukung partisipasi langsung peserta, termasuk tanggapan seorang mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Farmasi UMP yang berprofesi sebagai praktisi di rumah sakit. Mahasiswa tersebut menyampaikan bahwa penelusuran EBM telah menjadi kegiatan rutin dalam memberikan rekomendasi.

Lebih lanjut Dr Thang mendorong peserta untuk lebih akrab dengan EBM dan berhati-hati dalam mengaplikasikannya sebagai pengambilan keputusan klinis. Dia menyarankan pembentukan “Journal Club” sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa dan praktisi dalam melakukan kritik literatur, membuat laporan kasus, serta tetap terkini dengan literatur ilmiah.

Beri komentar :
Share Yuk !