Kelapa Kopyor UMP Lolos Uji Pelepasan Varietas Kementrian Pertanian

BANYUMAS – Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), satu-satunya perguruan tinggi yang memiliki perkebunan kelapa kopyor dengan nilai ekonomi lebih tinggi berhasil lolos siding pelepasan varietas tanaman perkebunan semester I tahun 2022 yang digelar oleh Direktorat Perbenihan Perkebunan Kementrian Pertanian di Belhotel Bogor, Jawa Barat 12 – 13 April 2022 lalu.

Dalam sidang tersebut ada tujuh pengusul varietas tanaman perkebunan diantaranya dari Dinas Pertanian Kabupaten Toraja Sulawesi Selatan dengan usulan Kopi Arabika Toraya Varietas Toraya Uluway, Toraya Buntu Santung, Toraya Langda dan Toraya Bolong.

Kedua dari PT ASD-Bakrie Oil Palm Seed dengan usulan kelapa sawit vareitas DxP Spring MR Gano dan DxP Themba MR Gano, Ketiga Universitas Muhammadiyah Purwokerto dengan balai Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya dengan usulan Kelapa varietas Kelapa Kopyor Hijau Cungap Merah (GHCM).

Pengusul lainnya dari Dinas pertanian Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan, Dinas pertanian dan perkebunan Povinsi Aceh dengan usulan kopi arabika varietas kopi gayo. PT Perkebunan Nusantara X dengan usulan Tebu varietas klon unggul harapan JSR 1205-64, dan Benih Emas Indonesia dengan usulan tembakau varietas BEI 304, BEI 305, BEI 306, BEI 314.

Pengusul dari Universitas Muhammadiyah Purwokerto dengan balai Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya dengan usulan kelapa varietas kelapa kopyor hijau cunggap merah (GHCM) berhasil di setujui oleh tim penilai untuk benihnya di lepas ke masyarakat.

Direktur Perbenihan Perkebunan Dr Ir M Saleh Mokhtar MP melepas varietas benih dari tanaman perkebunan dibutuhkan pengakuan dari pemerintah sehingga bisa bermanfaat bagi masyarakat.

“Mahksud dari kita melepas varietas itu suatu proses pengakuan varietas yang dilepas agar bermanfaat bagi rakyat. Sehingga akan menjadi suatu syarat varietas atau benih yang akan dijadikan benih itu memang harus di lepas dulu baru bisa di edarkan di tambah dengan bersertifikasi,”katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan, banyak tim para pengusul salah satu nya dari UMP dengan kelapa kopyor cungap merah yang berhasil disetujui untuk dilepas ke masyarakat.

“Kami tim penilai varietas yang diberi tugas oleh bapak dirjen perkebunan untuk melaksanakan evaluasi dan penilaian terhadap usulan. Kita sudah bahas dan sudah dipersentasikan. Kami memutuskan kelapa varietas kopyor cungap merah kita lepas sehingga ini nanti bisa segera untuk di tetapkan kebun induknya sehingga nanti rakyat minimal untuk Purwokerto itu bisa dipenuhi kemudian diikuti oleh kabupaten atau provinsi lain bahkan kita berharap juga bisa menyeluruh ke Indonesia,” katanya.

Pengusul dari UMP Prof Sisunandar PhD menyampaikan rasa syukurnya atas berhasil dilepasnya benih kelapa kopyor cungap merah.

“Lega alhamdulillah puji syukur saya panjatkan ke Allah karena kerja keras dari tahun 2009 sampai kemarin tahun 2022 akhirnya terbalas dengan dilepasnya varietas kelapa kopyor cungap merah, ini merupakan kelapa yang berekonomi tinggi dan mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi masyarakat,” jelasnya.

Lebih lanjut Sisunandar menjelaskan perjalanan panjang dari dari kelapa kopyor sehingga dapat di lepas benihnya ke masyarakat.

“Persiapan yang dilakukan sangat Panjang mulai dari survei, seleksi infitro, kemudian tanam di lapang tanam di lapang itu kita lakukan di tahun 2014 sampai 2016 kemudian analisis hasil 2019 sampai 2021 sidangnya 2022,” ucapnya

Lebih lanut ia mengatakan, melihat UMP berhasil melepas varietas kelapa kopyornya ini merupakan perjuangan yang sagat panjang dan peran Universitas Muhammadiyah Purwokerto sangatlah membantu dalam keberhasilan tersebut.

“UMP berhasil karena memang itu sudah perjuangan yang sangat Panjang dari 2009 sampai 2022 itu memakan waktu 13 tahun memang tanaman pekerbunan membutuhkan waktu yang Panjang dan Peran dari universitas sangat bagus menyediakan lahan, kemudian menyediakan teman-teman bekerjasama membantu penelitian, memfasilitasi berbagai kebutuhan di laboraturium peran UMP sangat banyak,” ucapnya

Prof Sisunandar PhD berharap pelepasan benih kelapa kopyor ini bisa memberikan manfaat dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Menurutnya banyak yang masih harus dikerjakan untuk membangun kebun induk, perbaiki skala produksi benih kemudian sebarkan beih itu ke masyarakat.

“Harapannya masyarakat juga bisa memanfaatkan benih itu sehingga kesejahteraannya meningkat, kita bisa meningkatkan Kerjasama dengan pemda-pemda sekitar kita bisa mengembangkan lebih lanjut produk-produk hasil kelapa kopyor untuk Kesehatan untuk makanan dan lain sebagainya,” pungkasnya. (Adt/Tgr)

Beri komentar :
Share Yuk !