Kopi Mbekayu, Mengangkat Kopi Lokal Banyumas

KOPI MBEKAYU : Banyumas Raya memiliki produk kopi yang dapat diterima pasar, Kopi Mbekayu merupakan UMKM yang fokus mengangkat kopi lokal dari Banyumas Raya.

BANYUMAS – Aroma wangi kopi langsung terasa saat memasuki rumah Yuni Susanti (42) di Desa Klapagading Kulon Kecamatan Wangon Kabupaten Banyumas.

Papan Nama Kopi Mbekayu terpampang tepat didepan rumah. Selain itu satu unit mobil branding bercorak khas kopi juga terlihat di garasi rumah Yuni.

Kopi Mbekayu kini semakin terdengar di kalangan warga Banyumas. Brand Kopi Mbekayu merupakan salah satu UMKM binaan dari PT Kilang Pertamina Internasional Unit Cilacap.

Sejak mendapatkan binaan dari Pertamina Kopi mbekayu terus tumbuh dan berkembang. Baik secara kapasitas produksi, inovasi produk maupun pemasaran.

Bukan sesuatu yang hadir secara tiba- tiba, jika Kopi Mbekayu kini makin dikenal. Yuni Susanti mengaku sejak kecil ia memang sudah hobi minum kopi. Ayahnya merupakan

pedagang kopi clebek di Pasar Wangon.

Bahkan usaha menekuni kopi sudah dilakukan ayahnya sejak lajang. Yuni yang akrab dengan kopi, tumbuh menjadi anak yang mencitai kopi.

Usaha kopi yang kini ia jalani menjadi kilas balik, usaha yang pernah dijalankan orang tuanya. Pengambilan nama mbekayu merupakan ciri khas sebutan masyarakat Banyumas.

Yuni yang merupakan anak pertama dikeluarganya sengaja mengambil nama ” Mbekayu”.

“Mbekayu menjadi sebutan yang pas untuk mencirikan lokalitas, termasuk kopi dari Banyumas Raya,” ungkapnya.

Ketika zaman berubah, tren konsumen juga berubah. Kopi clebek yang dulu pernah berjaya, kini tergeser oleh trend minum kopi sachet.

“Justru menurut saya kopi clebek itu lebih sehat, kopi clebek merupakan kopi yang masih fresh dan tanpa bahan campuran lain,” ungkap Yuni.

Saat memasuki ruang produksi, ruangan terlihat rapi dan bersih. Terdapat beberapa karung kopi yang belum diolah, ada pula beberapa jenis kopi yang disimpan dalam kemasan kontainer plastik.

Kopi tersebut juga tidak langsung menyentuh lantai, ada papan dan tatakan plastik yang menjadi penyangga. Terkesan semakin bersih dan rapih. Disudut lain terlihat kopi yang sudah dikemas.

Sementara itu alat sangrai berbentuk silinder dengan tungku dari kayu. Alat sangrai tersebut kini tak lagi diputar secara manual, melainkan dengan tenaga listrik dan dipasang dinamo.

Ragam Inovasi

Kopi Mbekayu merupakan UMKM yang memiliki gen tumbuh. Dari yang sekedar re packing kopi dari orang tua, kemudian Yuni mulai memproduksi sendiri. Untuk menambah

peluang pasar ia juga mengikuti beberapa komunitas, mulai dari muslimah enterpreneur, Banyumas Berdaya, Aspikmas, dan lainya. Ia juga sempat mengikuti komunitas pemasaran

onlie dari Pertamina.

Berawal dari ajakan rekan, iapun mencoba ikut mendaftar untuk menjadi UMKM binaan Pertamina. Rupanya ia dapat memenuhi syarat hingga dapat diterima menjadi binaan Pertamina.

” Kita menjual kopi tidak hanya harus enak, namun harus ada karakter, kopi ini dari mana, cara mentik seperti apa dan proses roasting bagaimana, itu semua harus diperhatikan,” terang Yuni.

Dari itu semua Yuni belajar keras, tak mau hanya repacking. Meski produk re packing berasal dari orang tua yang sudah berpengalaman. Ia mulai belajar branding, marketing dan berbagai hal tentang kopi.

Ia juga berkomitmen untuk mengangkat produk kopi Banyumas, namun karena hasil panen juga masih terbatas. Iapun mengambil kopidari Karesidenan Banyumas.

Dari jumlah awal produksi hanya 10-30 kg, kini Kopi Mbekayu sudah memproduksi antara 150 Kg hingga 200 Kg per bulan.

Adapun outlet yang ia miliki yakni Warung Kopi Caping di Komplek Gor Satria Purwokert. Produk Kopi Mbekayu juga tersedia di Galeri UMKM Hetero Space, Gerai Rita Super Mall, Pusat Jajanan Niki Asli Sawangan Purwokerto, Adapula sejumlah reseller yang langsung mengambil dari rumah produksi.

Produk tersebut juga sempat di Pasarkan ke Hipermaart Jabodetabek di 10 titik, Jateng dan DIY 30 titik. Namun kerjasama konsiniyasi itu sempat anjlok karena pandemi Covid 19.

Dari Pertamina Cilacap Yuni mengaku mendapat uang binaan Rp 60 juta. Dana tersebut digunakan untuk menambah alat produksi, bahan baku, hingga inovasi kemasan. ” Yang pasti saya bisa menambah alat produksi dan bahan baku juga bertambah, ini membuat saya semakin pede,” ungkap Yuni.

Sebagai binaan Pertamina, Yuni mengaku juga mendapat kesempata coaching bersama narasumber yang keren. salah satunya dengan Mark Plus, dan Smesco. Coaching tersebut meliputi progres dan perkembangan bisnis, monitoring produksi, branding dan lainya.

Beberapa Varian Produk Diantaranya

  • Robusta
  • Arabica
  • Exelsa
  • Tubruk Spesial Mix
  • Spesial Tubruk Gula Aren
  • Clebek Spesial Blend ( Kombinasi Robusta dan Exelsa)
  • Spesial Slim dan
  • Caping

Inovasi terbaru yakni Kopi Special Slim yang bermanfaat untuk diet. Terdapat aroma dan rasa rempah yang segar sehingga semakin menambah nikmat citarasa kopinya. Selain bproduk diatas, ada pula kopi susu kemasan botol siap minum.

” Sebelum mendapat binaan, varian produk saya hanya tiga jenis saja, namun saat ini makin bertambah,” terangnya.

Wadah Bagi Petani Kopi Lokal

Beberapa daerah di Banyumas memiliki perkebunan kopi, potensinya bahkan maih bisa didorong untuk tumbuh.

Sejumlah petani kopi masih ada yang kurang fokus karena belum memiliki pembeli yang kontinue. Kopi Mbekayu berupaya melakukan pendekatan langsung dengan para petani kopi.

Salah satunya di Kecamatan Lumbir dan Gumelar. Bahkan menurut Yuni, kopi dari daerah tersebut awalnya berukuran kecil- kecil karena kurang terawat.

Bahkan ia menggandeng sejumlah ahli kopi, termasuk pakar dari Universitas Jenderal Soedirman ( Unsoed) untuk mendampingi petani kopi. Selain dari dua kecamatan tersebut, ada pula kopi dari Lereng Gunung Slamet.

Tak dipungkiri, Kopi Banyumas Raya yang saat ini premium memang berasal dari Banjarnegara. Secara produksi, jumlanya juga lebih banyak.

“Sekarang petani merasa lebih pede, untuk menjual hasil panen. Mereka memperlakukan pohon dan hasil panen dengan sangat baik untuk mendapat kopi terbaik,” ungkap Yuni. ( Sakur Abdul Wahid)

Beri komentar :
Share Yuk !