Perolehan Zakat Baznas Banyumas Capai Rp 12,6 milyar

HUT KE 21 : Tasyakuran HUT ke 21 Baznas Banyumas di Aula Baznas, Senin ( 17/1/2022).

PURWOKERTO – Perolehan dana zakat yang berhasil dikumpulkan Baznas Banyumas di tahun 2021 senilai Rp 12,6 miliar. Dari target Rp 15 milyar, saat ini baru mencapai Rp 12 milyar.

Hal itu disampaikan Ketua Bazna Banyumas H Umar AR dalam sambutannya, bertepatan dengan Tasyakuran HUT Baznas ke 21, Senin (17/1/2022).

Menurutnya, untuk mencapai terget tersebut, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi. Hal itu kaitannya dengan pemahaman tentang zakat. ” Dari segi angka memang belum tercapai Rp 15 miliar, tetapi dari segi kualitas sudah menuju, kita patut bersyukur,” terangnya.

Saat ini data muzakki, kosentrasinya pada ASN. Di Banyumas terdapat 18 orang ASN. Saat ini yang membayar zakat melalui Baznas baru sekitar 8000 orang ASN. Potensinya masih bisa dikembangkan lagi, sekitar 55 persen lagi. ” ini yang sedang kita gali, makanya sosialisasi kita gencarkan,” ungkapnya.

Saat ini konsetrasi Baznas fokus pada pengumpulan zakat, supaya sumber nya jelas, dan pengeluaran juga jelas. Sebab jika infak dan sedekah itu penggunaannya sangat bebas. Jadi managemennya yang berat. Sedangkan zakat itu distribusinya untuk 8 asnaf.

“Jika tanpa standar itu maka kita tidak bisa mendistribusikan,”ujar H umar menambahkan.

Delapan penerima zakat tersebut yaitu pertama adalah fakir, Kedua Miskin, Ketiga Amil , Keempat, Mualaf, Riqab ( Memerdekakan Budak), Gharim (Orang yang Memiliki Hutang), FiSabilillah.

Yang dimaksud dengan sabilillah adalah segala sesuatu yang bertujuan untuk kepentingan di jalan Allah. Misal, pengembang pendidikan, dakwah, kesehatan, panti asuhan, madrasah diniyah dan masih banyak lagi. dan terakhir Ibnu Sabil.

Adapun infaq dan sodakoh, diserahkan le lembaga Amil Zakat (LAZ) yang lain seperti LazizNU, LaziMu dan LazNas dari Alrisyad, ada pula dompet dhuafa, yatim mandiri dan lainya.

Di usia yang ke 21 Baznas Banyumas juga sudah memperoleh ISO. Artinya manajemen yang diterapkan sudah sesuai dengan standar internasional. salah satu indikatornya yaitu, setiap kegiatan harus ada dasar hukum, baik hukum positif maupun agama atau standar syariah.

” Dengan ISO itu untuk membuktikan pada ummat dan Muzakki, bahwa manajemen di Baznas betul betul akuntabel,” jelasnya.

Bazna juga melakukan berbagaio terobosan lanan, diantaranya Pembangunan RLTH sebanyak 1000 unit lebih. Pembangunan RLTH dari yang sebelumnya Rp 15 juta saat ini mencapai Rp 25 juta.

Menurut Umar, dalam menyelamatkan umat, programyang dilaksanakan juga diselaraskan dengan strategi pengurangan kemiskinan. Rumah yang dibangun, juga rumah sehat yang terdiri dari dua kamar tidur, ruang tamu, dan dapur. Rumah tersebut berukuran 5x 7 m2.

Selain itu Baznas juga memprogramkan satu desa satu sarjana. Harapannya sarjana yang di biayai dari Baznas, kedepan bisa menjadi penggerak ekonomi di wilayah masing masing.

Selain itu Baznas juga ikut dalam penanggulangan stunting yang bekerjasama dengan puskesmas. Program lainya yaitu jambanisasi di Pekuncen sebanyak 100 unit.

Ada pula rumah singgah, bagi warga Banyumas yang hendak berobat ke Jogja. Sebab selama ini banyak warga Banyumas berobat ke rumah sakit di Jogjakarta. Warga bisa memanfaatkan rumah singgah tanpa dipungut biaya.

Sementara itu Bupati Banyumas Ir Ahmad Husein dalam sambutannya mengungkapkan, perolehan zakat di Baznas masih bisa ditingkatkan. Jika 12 ribu ASN Banyumas membayar zakat melalui Baznas, maka perolehannya bisa mencapai Rp 17 milyar.

Bupati juga berpesan, agar Baznas senantiasa menginformasikan berbagai kegiatan positif yang dilakukann. ” Jadi kalau sekarang itu harus rame ing gawe, dan rame ing pamrih. Silahkan gandeng media massa. Jika tidak disampaikan ke masyarakat, nanti dikira tidak bekerja,” ungkap bupati.

Dari itu Bupati juga berpesan, agar Baznas terus meningkatkan sinergitas dan kerjasama. Maka jika perolehan lebih banyak, penerima zakat juga bisa lebih banyak lagi. (saw)

Beri komentar :
Share Yuk !