Ruwatan di Desa Tambaknegara Rawalo Hadirkan Pagelaran Wayang

BANYUMAS-Ada nuansa berbeda di Desa Tambaknegara Kecamatan Rawalo Kabupaten Banyumas pada Rabu Pagi, (2/11/2022). Para sesepuh kejawen di desa itu, baik pria maupun wanita berpakaian serba hitam. Mereka menghadiri acara ruwatan anak ogal agil (anak laki-laki tunggal), cucu dari kyai kesepuhan kejawen, Muharto yang juga ketua paguyuban kesepuhan kalitanjung di Grumbul Kalitanjung.

Ditemui seusai acara, Ki Cithut Purba Carita selaku dalang ruwat mengatakan, ruwatan adalah bentuk budaya atau ritual penyucian yang hingga saat ini masih dipertahankan, khususmya oleh para penganut ajaran kejawen di Grumbul Kalitanjung Desa Tambaknegara Kecamatan Rawalo.

Dia menjelaskan, pagelaran wayang mengambil cerita Purwakala. Purwa artinya permulaan dan Kala berarti bencana. Cithut melanjutkan, lakon Purwakala yang mengisahkan awal kelahiran dewa raksasa yang bernama bathara Kala.

“Ruwatan biasanya dilakukan dengan cara menyajikan pagelaran wayang disiang hari dan Dalang yang mementaskan haruslah dalang khusus ruwatan,” ujar Cithut.

Sementara itu, David Okta Nugraha aktivis budaya muda rawalo yang ikut hadir dalam acara ruwatan mengatakan, yang perlu diruwat antara lain adalah, anak tunggal laki laki (ogal agil), anak tunggal perempuan (ontang anting), dua anak laki laki (uger lawang), dua anak perempuan (kembang sepasang), anak laki laki yang diapit kakak adiknya perempun (pancuran keapit sendang), dan anak perempuan diapit kakak dan adiknya laki laki (sendang keapit pancuran).

“Tujuannya agar dalam perjalanan hidupnya tidak mengalami mala petaka,” tandasnya.

Yang menarik, kata David, bila acara ruwatan di Desa Tambak Negara dilakukan dengan pagelaran wayang kulit, sindennya harus laki-laki.

David berharap, budaya Jawa yang mempunyai nilai yang sangat luhur bisa dipertahakan oleh kaum muda. (*)

Beri komentar :
Share Yuk !