PURWOKERTO – Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) dan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar workshop metode pembelajaran, penilaian, dan kurikulum pendidikan kedokteran dengan semangat kolaborasi. Acara yang dihadiri oleh para tenaga pendidik, staf pengajar, dan dosen Fakultas Kedokteran UMP ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan kedokteran dengan mengembangkan strategi dan pendekatan terkini dalam pembelajaran medis.
Dalam suasana yang penuh antusiasme, narasumber dari kalangan ahli pendidikan kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta, seperti Dr. Veronika Ika Budiastuti, M.Pd, dan dr. Siti Munawaroh, M.Med.Ed, memberikan paparan yang menarik tentang inovasi dalam metode pengajaran, penerapan teknologi mutakhir dalam pembelajaran kedokteran, serta penilaian berbasis kompetensi. Mereka juga berbagi pengalaman sukses dan praktik terbaik dari UNS dalam menerapkan metode-metode revolusioner tersebut.
Sesi pembukaan dipandu oleh Wakil Dekan I Fakultas Kedokteran UMP, dr. Susiyadi, Sp.An, yang menekankan pentingnya pengembangan metode pembelajaran dan kurikulum sebagai pondasi dalam mencetak lulusan-lulusan berkualitas di dunia kedokteran. Workshop ini pun disambut positif sebagai platform kolaborasi yang memungkinkan kedua universitas menghadapi tantangan pendidikan kedokteran di era yang terus berkembang.
Tidak hanya itu, rangkaian presentasi, diskusi, dan Role Play di workshop ini turut menggugah semangat peserta untuk mendalami dan mengimplementasikan metode pembelajaran dan penilaian yang efektif. Para peserta juga diajak untuk menghadapi studi kasus dan diskusi mendalam guna mendapatkan wawasan yang lebih komprehensif dalam penggunaan metode pembelajaran yang efektif.
Salah satu momen puncak dalam acara ini adalah kesepahaman antara FK UMP dan FK UNS untuk menjalin kerja sama yang lebih erat dalam pengembangan pendidikan kedokteran di kedua institusi. Dekan FK UMP, Dr. dr. Muhammad Mansyur Romi, SU.PA(K), dalam pesannya menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Universitas Sebelas Maret atas kerja sama yang telah terjalin. Ia percaya bahwa workshop ini akan menjadi langkah awal yang signifikan dalam mengoptimalkan kurikulum pendidikan kedokteran UMP, sekaligus meningkatkan kompetensi dan kualitas pendidik dan lulusan dari Fakultas Kedokteran.
Dengan kolaborasi yang kuat dan komitmen yang tulus dari kedua universitas, workshop metode pembelajaran, penilaian, dan kurikulum pendidikan kedokteran ini berpotensi memberikan kontribusi besar bagi pengembangan pendidikan kedokteran di Indonesia. Semoga pendidikan medis yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan dunia kesehatan dapat terwujud melalui langkah nyata yang diambil dalam workshop ini. (MJD)
