Ganjar: Ini Mudik Lebaran Terbaik

BANYUMASEKSPRES.com  –  Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut, musim mudik tahun 2019 ini adalah mudik pertama yang terbaik. Hampir tidak ada kemacetan yang berarti. Pernyataan ini didasari dari hasil pantauan langsung dirinya di berbagai wilayah di Jawa Tengah, serta pantauannya melalui media sosial, juga pantauan CCTV 24 jam.

“Selama musim mudik kali ini saya selalu pantau secara langsung di wilayah-wilayah. Tak hanya itu banyak laporan juga di media sosial. Kita dianggap telah menghilangkan tradisi mudik, tradisi macet dan semrawut. Di medsos banyak yang menulis candaan seperti itu. Ini lebaran paling lancar,” kata Ganjar Pranowo saat menggelar open house di Purbalingga, Rabu (5/6).

Selain persoalan lancarnya atus mudik yang seolah menghapus tradisi lama itu, ada juga kondisi dimana harga harga pada lebaran kali ini di Jawa Tengah khususnya sangat stabil.

Atas kemanan kelancaran, dan tak ada kejadian luar biasa, dirinya menyampaikan kepada seluruh petugas kemanan, serta jajaran serta masyarakat yang menurutnya memiliki andil besar pada kenyamanan dan keamanan tersebut.

Minggu Puncak Arus Balik

Pada kesempatan itu, orang nomor satu di Jateng ini memprediksi arus balik puncaknya akan terjadi pada Minggu (9/6) mendatang. Pihaknya saat ini sedang berhitung tentang arus balik.

Menurutnya, banyak masukan dari masyarakat yang masuk pada dirinya, bagaimana agar bukan hanya arus mudik, tetapi juga arus balik bisa gratis. “Kita sedang menghitung soal arus balik. Masukan dari masyarakat bagaimana agar ada arus balik juga gratis, jadi bukan hanya arus mudik yang gratis,” kata Ganjar.

Sedangkan menyoal terkait adanya kejadian dugaan bom bunuh diri, Ganjar bersama jajarannya sudah menyikapinya. “Saat ini sudah ditangani pihak berwajib, nama pelaku sudah ada, semuanya sudah ditangani,” katanya.

Soal ini, pihaknya sudah melakukan sejumlah pekerjaan berupa deradikalisasi. Ia menyebut, kalau hal-hal yang dilakukannya terkait ini memang tidak populis. Namun pihaknya tidak akan berhenti berupaya. “Kita seperti tercolek atas kejadian di Kartosuro. Ini sekaligus mengingatkan kita, bahwa keluarga merupakan benteng yang sangat penting untuk proses deradikalisasi semua butuh pengawasan,” tandas Ganjar.  (ook)

Beri komentar :
Share Yuk !

Tinggalkan komentar