TMMD Reguler 109 Kodim 0713 Brebes Percepat Pembukaan Dusun Terisolir

BREBES-Dahsyatnya program TMMD sekelas Reguler tak perlu diragukan lagi. Program tersebut terbukti mampu membantu percepatan pembangunan pemerintah daerah di daerah terpencil, terpelosok, terdampak bencana alam, kumuh perkotaan, maupun daerah terisolir.

Seperti halnya prestasi yang ditorehkan Pemkab Brebes di akhir tahun 2020 ini, dalam mengentaskan satu dusun terisolir di wilayah Desa Kalinusu, Kecamatan Bumiayu, yaitu Dusun Kedung Kandri.

Bertepatan dengan pembukaan TMMD Reguler 109 Kodim 0713 Brebes, tanggal 22 September lalu, dusun terisolir itu resmi merdeka setelah terisolasi selama 75 tahun dari desanya, Kalinusu. Akses jalan sepanjang 2,2 kilometer lebar 4-6 meter, membentang dari Dusun Karanganyar tembus ke Dusun Kedung Kandri kini sudah bisa dilalui.

Untuk diketahui, warga Dusun Kedung Kandri sebelumnya harus menyeberangi Kali Pemali dengan sampan untuk mendapatkan fasilitas pendidikan, kesehatan, dan ke pasar terdekat yang ada di wilayah desa/kecamatan tetangganya, yaitu Kecamatan Bantarkawung. Dengan membayar ongkos sampan seribu rupiah per kepala, Rp 2 ribu per sepeda kayuh, dan Rp 5 ribu untuk setiap satu sepeda motor.

Sementara untuk ke Kantor Balai Desa Kalinusu, setelah menyebrang rakit, mereka harus melanjutkan perjalanan darat sejauh 8 kilometer lebih (45 menit lebih), dengan melewati sejumlah desa di wilayah kecamatan tetangganya itu, kemudian ke wilayah Kecamatan Bumiayu, hingga akhirnya sampai tujuan.

Dijelaskan Serma Tarsono, operator excavator Kodim Brebes, alat berat yang dikemudikannya mulai membuka jalan setapak, pematang sawah, dan juga areal persawahan hibah dari sejumlah warga setempat maupun para pemilik lahan dari Desa/Kecamatan Bantarkawung, di wilayah Desa Kalinusu itu, mulai 15 Agustus 2020 lalu, selama 39 hari.

“Kini, pekerjaan di jalan TMMD ini adalah pengerasan atau pemadatan jalan dengan menggunakan excavator maupun tandem roller milik Dinas PU Kabupaten Brebes,” ungkapnya, Kamis (15/10).

Dikatakannya juga, kini warga Kedung Kandri hanya membutuhkan waktu 8-10 menit dengan sepeda motor untuk mengakses desanya Kalinusu, beserta sejumlah pelayanan kesehatan, tempat pendidikan, ataupun ke Pasar Bumiayu di Kota Bumiayu yang hanya 34 menit saja dengan melalui jalan TMMD tersebut.

Secuil atau banyak pengorbanan para pemilik lahan di sepanjang jalan TMMD, jelas akan memudahkan mereka juga untuk pertanian dan juga memangkas biaya angkut panen, dimana sebelumnya Rp 50 ribu an per karung dan tergantung jarak.

“Justru secuil tanah mereka sumbangkan untuk kepentingan bersama, akan berdampak terhadap harga tanah secara keseluruhan karena akan meningkat berkali-kali lipat,” tegas Tarsono.

Ditambahkannya, bagi anak-anak sekolah di Kedung Kandri, jalan itu diharapkan memotivasi mereka untuk tamat sampai bangku SLTA, dimana kebanyakan saat ini hanya sampai bangku SLTP atau SD.

Itu semua dampak dari menyebrang rakit tersebut. Pasalnya, dulu jika Kali Pemali banjir beberapa hari, maka mereka benar-benar tak bisa kemana-mana atau terisolir selama sungai besar tersebut banjit.

Terpisah, Pasiter Kodim Brebes, Kapten Arhanud Nediono, selaku koordinator lapangan Satgas TMMD menjelaskan, penetapan Desa Kalinusu menjadi lokasi TMMD Reguler 109 Brebes adalah atas faktor prioritas tersebut. Tak kalah penting, antusias masyarakat setempat juga begitu dahsyat menyambut pembangunan.

Kemanunggalan TNI dan rakyat, yang ditopang sinergi Pemda dan Polri, segenap Ormas, serta para pelajar di wilayah Kecamatan Bumiayu, merupakan formula kombinasi yang komplit untuk mewujudkan tujuan peningkatan kesejahteraan melalui percepatan pembangunan.

“Apalagi ditambah bumbu kepedulian yang disajikan dengan keikhlasan warga demi kemajuan desanya itu, membuat target pekerjaan Satgas TMMD Reguler yang hanya 30 hari, menjadi lebih ringan,” ungkapnya. (Rus/Aan)

Beri komentar :
Share Yuk !