Implementasi RME Saat Belajar Dari Rumah

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran wajib di semua jenjang pendidikan, termasuk di Sekolah Dasar. Penguasaan siswa terhadap Matematika di SD menjadi penting karena menjadi pondasi pengetahuan bagi jenjang pendidikan di atasnya.

Kemampuan memahami dan mengaplikasikan konsep tertanam kuat dalam pikiran jika siswa SD memperoleh pembelajaran yang bermakna. Siswa yang menguasai materi pelajaran Matematika akan mendapatkan prestasi belajar yang baik.

Berdasarkan fakta, siswa kelas 6 SD Negeri 3 Panerusan Wetan tahun pelajaran 2020/ 2021 mengalami penurunan pemahaman materi belajar. Hasil ulangan menunjukkan bahwa siswa lupa dengan konsep dasar matematika dan tidak bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran jarak jauh.

Siswa terlihat sekadar mengikuti kegiatan pembelajaran jarak jauh tanpa memproleh pengalaman belajar yang bermakna. Salah satu faktor yang mempengaruhi penurunan pemahaman materi belajar siswa kelas 6 yaitu penyajian pembelajaran yang berupa konsep dan anggapan bahwa matematika merupakan mata pelajaran yang sulit.

Prestasi belajar adalah hasil pengukuran yang berwujud angka maupun pernyataan yang mencerminkan tingkat penguasaan materi pelajaran bagi para siswa. Hal ini berarti prestasi belajar hanya bisa diketahui jika telah dilakukan penilaian terhadap hasil belajar siswa (Sugihartono, dkk, 2007: 130). Jadi prestasi belajar Matematika adalah tingkat penguasaan terhadap materi pelajaran Matematika yang telah diperoleh dari hasil belajar.

Dalam upaya memperbaiki prestasi belajar matematika maka diterapkan menerapkan pendekatan pendidikan matematika realistik (PMR) KD 3.3 menjelaskan dan melakukan operasi hitung campuran yang melibatkan bilangan cacah, pecahan dana tau decimal dalam berbagai bentuk sesuai urutan operasi.

Pendidikan Matematika Realistik (PMR) atau Realistic Mathematic Education (RME) merupakan pendekatan pembelajaran yang memanfaatkan realita dan lingkungan yang dipahami peserta didik untuk memperlancar proses pembelajaran Matematika sehingga mencapai tujuan pendidikan secata lebih baik daripada masalalu (Soedjadi, 2001: 2).

RME memiliki beberapa keunggulan dari pembelajaran matematika konvensional. RME memberikan pemahaman yang jelas kepada siswa tentang keterkaitan konsep Matematika dengan kehidupan sehati-hari. Siswa lebih mudah memahami Matematika karena siswa menyusun konsepnya sendiri berdasarkan pengalaman belajar.

Pembelajaran menggunakan RME juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk menemukan solusi pemecahan masalah tidak harus tunggal tetapi memiliki alternatif solusi yang lain. RME mengutamakan proses pembelajaran daripada hasilnya (Hulukati, 2014: 40-41).

Impelementasi pendekatan RME dilakukan pada materi pecahan di kelas 6 SD Negeri 3 Panerusan Wetan. Langkah pertama, guru mengondisikan siswa untuk belajar dengan menyampaikan tujuan pelajaran dan memotivasi siswa secara daring. Setelah itu, siswa diberikan pertanyaan kontekstual oleh guru tentang penggunaan konsep pecahan dalam kehidupan sehari-hari.

Masing-masing siswa diberi soal kontekstual yang harus dicari solusinya. Sebelumnya, guru telah memberikan petunjuk secukupnya. Selanjutnya guru melakukan kunjungan kelompok ( home visit ) untuk memberikan pembimbingan kepada siswa untuk menyelesaikan soal tersebut.

Setelah satu kelompok menemukan jawaban dari soal tersebut, guru meminta kelompok tersebut untuk menyajikan pemecahan masalah yan telah ditemukan kedalam whatsapp grup sehingga siswa lain bisa menyimak. Yang terakhir, Siswa membandingakan solusi penyelesaian antar siswa dan guru memandu penarikan kesimpulan secara daring.

Penerapan RME memberikan pengaruh positif terhadap meningkatnya prestasi belajar siswa. Penilaian hasil belajar dengan menggunakan tes tertulis menujukkan peningkatan siswa yang tuntas belajar, semula 4 siswa dari 15 siswa (27%) menjadi 12 dari 15 siswa yang tuntas belajar (80%). Hal ini disebabkan siswa mudah memahami konsep pecahan karena siswa menyusun sendiri pemahaman tentang pecahan dikaitkan dengan masalah kontekstual.

Rekan guru SD yang lain layak mencoba pendekatan RME ini untuk diterapkan pada kegiatan belajar mengajar di kelas masing-masing.

 

PURNANDITO.S.Pd
Guru SD Negeri 3 Panerusan Wetan,
Korwilcam Dikpora Susukan.

Beri komentar :
Share Yuk !