Depopulasi, Kasus PMK Melandai

BANJARNEGARA – Kasus Penyakit Mulut dan Kuku di Kabupaten Banjarnegara melandai sejak 13 Agustus lalu butuh penelitian untuk memastikan faktor yang berkontribusi pada melandainya kasus ini. Namun secara kasat mata terjadi karena penurunan jumlah populasi (depopulasi).

Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banjarnegara Khusenudin menjelaskan kasus PMK di Kabupaten Banjarnegara saat ini telah melandai. “Sejak 13 Agustus tidak ada penambahan kasus,” terangnya, Senin (29/8).

Untuk mengetahui secara pasti penyebab menurunnya PMK, menurut dia butuh penelitian. Namun secara kasat mata, terjadi depopulasi (penurunan jumlah hewan ternak) untuk qurban. “Teorinya itu depopulasi, penyebaran virus jadi melandai. Tapi kalo dilihat dari kasat mata, kita potong hewan untuk kurban berkisar 5000 ekor sapi,” ungkapnya.

Dijelaskan, jumlah ternak sapi potong di Kabupaten Banjarnegara saat ini 30.943 ekor. Adapun jumlah ternak kambing 209.277 ekor dan domba 70.114 ekor. Terkait data PMK per 28 Agustus 2022, kumulatif suspek 510 ekor, terkonfirmasi positif 14 ekor (semua dari Kecamatan Wanadadi), potong paksa 37 ekor, dimusnahkan 14 ekor (semua dari Kecamatan Purwanegara), membaik 458 ekor dan sakit satu ekor (di Kecamatan Purwareja Klampok).

Untuk capaian vaksin PMK, vaksin tahap 1 dosis 1 sebanyak 1.200 ekor (184 jantan dan 1.016 betina, vaksin tahap 1 dosis 2 sebanyak 1.048 ekor (184 jantan dan 864 betina).Vaksin tahap 2 dosis 2 1.128 ekor (312 jantan dan 816 betina). Total ternak yang sudah divaksin 3.376 ekor (680 jantan dan 2.696 betina). (drn)

Beri komentar :
Share Yuk !