Gegara Medan Sulit, Evakuasi Engkel yang Terjun ke Jurang Belum Selesai

BANJARNEGARA – Kondisi medan yang sulit, membuat proses evakuasi truk engkel yang terjun ke jurang Sungai Clapar memakan waktu lama. Truk tersebut terjatuh karena tertimpa longsoran batu pada Senin (11/4) sore.

Dalam peristiwa ini ada dua orang korban meninggal dunia yaitu pengemudi dan kernetnya. Peristiwa ini terjadi di jalan kabupaten yang merupakan jalur alternatif menuju Dieng. Tepatnya berlokasi di Dusun Plipiran Desa Limbangan Kecamatan Madukara.

Baca Juga : Mayat Ditemukan di Eks Gedung Puskesmas Karangkobar

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Banjarnegara Andri Sulistyo mengatakan evakuasi truk engkel dilakukan secara mandiri oleh masyarakat Desa Babadan. “Saat ini mereka sedang memotong-motong, belah-belah bagian,” kata dia, Rabu (13/4).

Dikatakan sampai saat ini evakuasi badan truk engkel belum selesai. “Masih butuh waktu dua atau tiga hari lagi,” ungkapnya.

Menurut Andri, evakuasi truk yang jatuh menghadapi kendala medan yang sulit, cuaca dan risiko cukup tinggi. “Jadi perlu kehati-hatian,” tandasnya.

Kepala BPBD Banjarnegara Aris Sudaryanto mengatakan armada truk yang tertimpa batu milik orang Babadan Kecamatan Pagentan. “Untuk evakuasi dilakukan secara mandiri oleh pemilik kendaraan,” terangnya.

Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Pagentan Ahmad Wanidi mengatakan evakuasi sulit dilakukan karena truk terjatuh ke dasar sungai dengan kedalaman sekitar 50 meter sampai 60 meter. “Kondisi medan sulit karena jurangnya curam dan terjal,” ungkapnya. Sehingga badan truk engkel yang berat, sulit diangkat ke jalan.

Baca Juga : Tebing Batu Andesit di Plipiran Rawan Longsor

Untuk itu, dilakukan pemisahan bak truk dengan casis dan kabin. Pengangkatan dilakukan dengan ditarik secara manual dan berhasil mengevakuasi casis, potongan bak dan beberapa bagian mobil lainnya ke jalan.
(drn)

Beri komentar :
Share Yuk !