IDI Banjarnegara Desak Percepatan Vaksin

VAKSIN: Salah satu kegiatan vaksinasi di RSI Banjarnegara Jawa Tengah baru baru ini.

BANJARNEGARA – Untuk mencapai herd immunity di Banjarnegara dan daerah sekitarnya, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Banjarnegara mendesak adanya percepatan vaksin. Semua pihak bisa bekerjasama untuk mencapai hal tersebut.

Ketua IDI Banjarnegara dr Agus Ujianto memandang di Banjarnegara kasus covid 19 sudah menurun, steakholder yang ada pun sudah bekerja keras melakukan serbuan vaksinasi termasuk didalamnya Dinas Kesehatan, Rumah Sakit Swasta, Puskesmas, pelaku bisnis, Polri, TNI, serta Pondok Pesantren.


“Yang dilakukan banyak pihak terkait vaksin sudah baik. Hanya saja masih perlu adanya peningkatan dosis vaksin bagi masyarakat. Step by step kita sudah bisa melihat manfaat vaksin. Masyarakat juga sadar dan antusias. Jadi secara umum pemerintah harus menambah jumlah vaksin agar tercapai tujuan dari herd immunity,” kata Agus yang Juga Ketua Persatuan Kedokteran Digital Terintegrasi Indonesia (Perdigti), Minggu (12/9/2021).


Agus berpendapat, kesehatan merupakan hal utama meski infrastruktur dan problem lain jg tdk bisa ditinggalkan.


“Maka saat ini masalah kesehatan nasional memang sedang terpusat ke masalah infeksi terutama dari virus. Masa pandemi bisa kita geser ke arah endemi dan selanjutnya bisa menuju kehidupan normal setelah adaptasi kehidupan baru dari segala aspek,” tandas Agus yang sehari hari menjabat sebagai Direktur RS Islam Banjarnegara ini.


Peserta vaksinasi Fahreza (28) asal Bawang Banjarnegara mengaku antusisias menunggu jadwal vaksin dan rela mengantri lebih awal, pasalnya dirinya melihat di sekelilingnya terdapat perbedaan antara yang sudah ikut vaksin dan tidak ikut vaksin.

“Saya antusis ikut program vaksin ini, tetangga dan teman teman saya ketika terkena virus corona bedanya terlihat sekali. Yang sudah vaksin gejalanya relatif lebih ringan dibanding yang tidak vaksin,” katanya.

Adanya hal tersebut, dirinya berinisiatif turut mempromokan kegiatan vaksin, yang sering ada di Banjarnegara. “Informasi vakain selalu saya bagikan melalui medsos. Tetapi yang saya pantau, masih sering kekurangan vaksin, padahal antusiasnya sangat tinggi,” kata salah satu penggiat medsos ini. (nugroho)

Beri komentar :
Share Yuk !