IDI Banjarnegara: Tidak Ada Kejadian Berebut Pasien Covid

BANJARNEGARA – Baru baru ini viral terkait pernyataan Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono terkait adanya kondisi berebut pasien covid dan klaim, bagi Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Banjarnegara dr Agus Ujianto SpB hal tersebut tidaklah benar.

Tugas tugas medis, terutama bagi pasien covid sudah dilakuan oleh petugas medis di rumah sakit baik swasta maupun rumah sakit milik pemerintah.

“Saya kira hal tersebut (berebut pasien) tidak lah benar. Kami sudah melakukan tugas tugas medis sebagaimana mestinya,” kata Agus.

Dengan adanya klaim dari pemerintah untuk pembiayaan pasien covid 19, secara otomatis rumah sakit akan membiayai terlebih dahulu apa yang dibutuhkan pasien, untuk perawatan dan obat obatan. Baru setelah itu klaim diajukan, setelah adanya ajuan tersebut rumah sakit harus menunggu beberapa waktu baru ada pencairan.

“Bahkan, selama ini rumah sakit harus membiayai terlebih dahulu, sebelum klaim dari pemerintah bisa dicairkan,” kata Agus, Selasa (29/6).

Agus berharap, kebijakan di daerah semakin sinergi dengan kebijakan di atasnya, agar tidak terjadi kebingungan di tingkat pelaksana kesehatan dan medis, rumah sakit misalnya.

“Kebijakannya mudah dicerna masyarakat, kami petugas medis sifatnya menolong, berapapun pasiennya,” katanya.

Persoalan calo pasien covid, bagi Agus juga kurang tepat, ada kemungkinan itu relawan yang ingin membantu, terkait prosesur rumah sakit dan lainnya.

“Berapapun pasiennya, dengan protokol dan sesuai kemampuan kami melakukan kerja dengan standar operasional termasuk mekanisme rujukan, meski masyarakat banyak yang bingung porsedur, kemudian baru mungkin ada relawan banyak yang membantu dan karena terbiasa dengan birokrasi rumah sakit tertentu jadi merasa seperti agen pengurusan. Saya kira kalau masyarakat memang ikhlas minta dibantu relawan akan memudahkan pasien mendapatkan pelayanan daripada kebingungan,” tandasnya. (Nugroho)

Beri komentar :
Share Yuk !