BANJARNEGARA – Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Haris Pertama mengingatkan agar politik identitas tidak semakin berkembang. Politik identitas ini bisa memicu terjadinya keretakan di masyarakat.
Menurut dia, ada oknum-oknum tertentu yang memang sengaja memanfaatkan keretakan-keretakan yang ada, untuk kemenangan atau ingin menjadi presiden pada tahun 2024
“Kita ingin menyadarkan, agar generasi muda tidak terjebak,” kata dia si sela-sela pelantikan Dewan Pengurus Kecamatan (DPK) KNPI se Kabupaten Banjarnegara dan ulang tahun KNPI ke 49 tahun di Hotel Surya Yudha, Senin (25/7). Kepada jajaran pengurus dari pusat sampai daerah, dia meminta agar berpartisipasi menjaga ruang media sosial yang kondusif dan tanpa hoax.
Menurut dia, Pemilu 2019 masih menyisakan kesenjangan. Menurut dia, hal ini harus dijaga jangan sampai kesenjangan ini pada tahun 2024 makin melebar. Sebab jika kesenjangan semakin melebar, dikhawatirkan akan terjadi disintegrasi bangsa. Menurut dia, jika ingin terpilih sebagai presiden atau legislatif, melakukan kampanye yang baik dan membangun.
Ketua DPD KNPI Kabupaten Banjarnegara Sugijen mengakan KNPI menghimpun semua organisasi kepemudaan. KNPI merupakan wadah untuk berjuang bersama untuk menjaga iklim kondusif dan membantu pemerintah dan masyarakat agar pemuda semakin bermanfaat.
Terkait media sosial, sebagai pelaku dan pengawas media sosial, agar berhati-hati dan meluruskan apabila hal-hal yang kiranya bertentangan dengan hukum atau merugikan organisasi atau pribadi seseorang.
(drn)
