Komoditas Singkong Dibangkitkan Kembali

BANJARNEGARA – Komoditas ubi kayu atau singkong di Kabupaten Banjarnegara dibangkitkan kembali. Menandai upaya membangkitkan komoditas tersebut Pemkab Banjarnegara menggelar Gerakan Merdeka Panen Ubi Kayu di Desa Pucungbedug, Kecamatan Purwanegara, Rabu (31/8). Komoditas ini sempat meredup karena harganya anjlok.

Pj Bupati Banjarnegara Tri Harso Widirahmanto mengatakan gerakan ini menjadi tonggak awal kebangkitan ubi kayu di Banjarnegara yang semula inferior menuju ke superior.

“Kita berdayakan kembali ubi kayu ini dan jangan tergantung produk impor. Banjarnegara bertekad mengangkat derajat ubi kayu, produk lokal yang akan mendunia,” ungkapnya.

Dikatakan, Banjarnegara memiliki potensi ubi kayu yang besar. Dengan total luas wilayah 106.000 hektar, sebanyak 3.666 hektare lahan kering di wilayah selatan Banjarnegara ditanami ubi kayu.

“Sebagian besar lahan kering di Kecamatan Purwanegara, Mandiraja, Punggelan, Bawang dan Rakit ditanami ubi kayu,” ujarnya.

Dikatakan, beberapa tahun lalu harga ubi kayu anlog hanya Rp 300 per kilogram. Kondisi ini membuat para petani terpuruk.

“Saat ini harganya sudah mencapai Rp. 1.500 per kilonya,” terangnya. Dengan harga tersebut, komoditas ubi kayu di Banjarnegara kembali menggeliat.

Dia berharap ubi kayu dikembangkan menjadi produk olahan agar memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi.
Saat ini ubi kayu sudah dikembangkan ke berbagai macam produk olahan, seperti makanan ringan dan tepung mocaf. “Potensi ini perlu kita kembangkan terus dari hulu hingga hilir sehingga mampu menjadi daya ungkit kesejahteraan masyarakat, khususnya bagi para petani,” katanya

Direktur Aneka Kacang dan Umbi Dirjen Tanaman Pangan Kementan RI, Yuris Trianto berkesempatan menghadiri kegiatan di Banjarnegara ini. Dia mengajak semua pihak untuk bersama-sama mewujudkan Kabupaten Banjarnegara menjadi kawasan ubi kayu percontohan.

Yuris mengungkapkan, kebutuhan akan benih ubi kayu ke depan akan banyak sekali, dengan potensi yang dimiliki Banjarnegara bisa menjadi produsen benih untuk mencukupi hal tersebut. Pihaknya juga siap untuk membiayai dan mendampingi terwujudnya kawasan ubi kayu percontohan di Banjarnegara.

“Setelah dikembangkan benihnya, kemudian dikembangkan kawasannya. Harapan saya, nantinya Banjarnegara bisa menjadi percontohan di Indonesia,” tuturnya. (drn)

Beri komentar :
Share Yuk !