Lebaran Usai, Dokter Rury Ingatkan Bahaya Asam Urat

BANJARNEGARA – Lebaran Idul Fitri sudah usai, saatnya menjaga kesehatan. Karena biasanya saat lebaran banyak makan daging, dan kurang olah raga, ini kata dokter Masrurotut Daroen atau dr Rury, dokter Rumah Sakit Islam (RSI) Banjarnegara soal asam urat.

Baca Juga : dr Agus Ujianto: Kasus Hepatitis Saatnya Menjadi Patriot Bersama Pemerintah, Ini Selengkapnya

Rury menyebutkan asam urat disebabkan karena adanya penumpukan kadar asam urat yang tinggi dalam darah. Ketika ginjal tidak dapat mengeluarkan cukup asam urat untuk tetap pada tingkat yang dapat diterima, kristal asam urat kecil disimpan dengan persendian tubuh yang menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan yang luar biasa.

“Seperti kita ketahui, lebaran itu tradisi makanan daging, jeroan, santan itu seperti jor-joran, atau makan dalam jumlah banyak dan kurang diimbangi dengan olah raga. Jangan sampai asam urat mengancam,” katanya.

Jadi sangat jelas bahwa Anda perlu tahu makanan apa yang harus dihindari dengan
asam urat. Jadi salah satu cara efektif mengatasi atau mencegah asam urat adalah dengan memastikan bahwa kita tidak mengonsumsi makanan yang mengandung kadar purin tinggi.

Rury menyebut sejumlah makanan yang haus dihindari agar tak terkena serangan asam urat. Diantaranya daging, termasuk unggas dan ikan, karena mengandung purin.

“Batasi makanan jeroan jantung, hati, makarel, herring dan teri. Daging merah dan beberapa ikan seperti tuna, salmon, cod, lobster, scallop, dan udang juga mengandung purin tingkat sedang hingga tinggi,” sebutnya.

Ia juga menambahkan jika sayuran tertentu masuk daftar makanan yang harus dihindari. Diantaranya, kacang polong, kacang-kacangan, jamur, kembang kol, asparagus, dan bayam.

Baca Juga : Ini yang Dilakukan Brayan Ngamal Bantu Pasien di Banjarnegara

“Konsumsilah dalam jumlah yang sangat terbatas setiap hari jika Anda memiliki riwayat asam urat,” tambahnya.

Makanan lain yang perlu dihindari adalah, produk susu tinggi kandungan lemak. “Fokuslah untuk memilih produk susu rendah lemak atau bahkan bebas lemak. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa beberapa produk susu seperti yogurt dan susu rendah lemak atau skim,” terangnya. (*)

Beri komentar :
Share Yuk !