Paling Repot, Ketua RT Minim Tunjangan

BANJARNEGARA – Ketua RT merupakan orang yang berhubungan langsung dengan masyarakat. Ketua RT menjadi ujung tombak, bahkan ujung tombok.

Anggota BPD Desa Wanayasa Kecamatan Wanayasa Salafudin mengusulkan agar ada perhatian untuk ketua RT di desa. Menurutnya, Ketua RT sering sekali diberikan tugas banyak tetapi timbal baliknya terlalu sedikit atau bahkan tidak ada.

“Menurut saya, Ketua RT adalah pejabat di tingkat desa yang paling rendah tapi paling repot,” kata dia menyampaikan aspirasinya kepada Pj Bupati Banjarnegara Tri Harso Widirahmanto dalam pertemuan non formal di Desa Dawuhan Kecamatan Wanayasa, Selasa (21/6). Kegiatan road show ini dilaksanakan Pj Bupati untuk menyerap aspirasi masyarakat di wilayah kecamatan.

Salafudin mencontohkan dalam pembentukan kepanitiaan HUT RI, maka mereka yang paling bawah untuk menarik dana dari masyarakat. Jika dananya kurang, maka ketua RT harus tombok. “Apakah ada payung hukum agar para Ketua RT juga diberi kesejahteraan yang lebih baik dari pada saat ini?,” tanya dia.

Menanggapi aspirasi ini Pj Bupati menyampaikan terima kasih dan akan menampung masukan-masukan tersebut untuk kemajuan pembangunan. Tri Harso mengatakan bahwa kebijakan seperti itu bisa diatasi dengan memanfaatkan Dana Desa.

“Untuk kesejahteraan Ketua RT silakan para pemangku kebijakan di tingkat desa. Hal seperti ini bisa dimusyawarahkan,” ungkapnya. Menurut dia, kepala desa dan perangkatnya harus meningkatkan kemampuan dan pengetahuannya agar pengelolaan Dana Desa bisa tepat sasaran dan tidak menjadi masalah dikarenakan kurangnya informasi yang diterima masyarakat. (drn)

Beri komentar :
Share Yuk !