BANJARNEGARA-Dispenser hand sanitizer otomatis sudah banyak beredar di pasaran. Namun, harganya tergolong mahal. Hal tersebut memunculkan ide untuk memanfaatkan limbah komputer menjadi peralatan dengan fungsi yang sama tapi harganya terjangkau.
Staf IT RSI Banjarnegara, Basuki Imam S mengatakan, ia dan tim tergerak membuat dispenser hand sanitizer otomatis dengan memanfaatkan peralatan komputer bekas. Saat ini alat tersebut telah tersedia di pasaran.
Dia mengatakan alat ini diciptakan untuk mengurangi kontak dengan tombol penekan untuk mengeluarkan hand sanitizer. Sehingga mencegah kemungkinan penularan Virus Corona. Basuki mengatakan alat ini menggunakan sensor infra merah. Saat tangah didekatkan dengan alat, maka akan keluar hand sanitizer dalam bentuk foam atau gelembung busa.
Basuki menjelaskan pembuatan alat ini dari konsep trial and error sampai finish berlangsung satu bulan. Sedangkan biaya yang dibutuhkan Rp 50 ribu. Jauh lebih murah dibandingkan dengan alat serupa di pasaran yang harganya berkali-kali lipat.
“Untuk main board menggunakan baru, paling Rp 5 ribu sampai 10 ribu. Baterai dari baterai laptop dengan voltase 3,7 volt. Transistor dan komponen lainnya juga beli di toko elektronik. Untuk selang menggunakan selang printer,” jelasnya.
Sensor infra merah telah diprogram agar sesuai dengan kebutuhan. Agar hand sanitizer yang dikeluarkan berbentuk busa, digunakan pompa dari CD ROM bekas. “Saya bikinkan inner capnya menggunakan 3D printing,” jelasnya.
Direktur RSI Banjarnegara Agus Ujianto mengapresiasi bidang IT yang terus mengembangkan peralatan inovatif. “Terima kasih sekali kepada karyawan bidang IT yang terus mengembangkan inovasi di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini,” paparnya.
“Untuk prototipe dipasang di RSI Banjarnegara. Sementara kita produksi untuk rumah sakit dan instansi-instansi pemerintah yang ada di Kabupaten Banjarnegara. Akan kita coba sosialisasikan teknologi yang murah meriah ini,” lanjutnya.(drn)
