Serangan Babi Hutan Sangat Meresahkan Petani

BANJARNEGARA – Serangan babi hutan sangat meresahkan petani. Populasinya yang meningkat membuat petani harus ronda jika ingin panen.

Humas Persatuan Olahraga Buru Babi (PORBI) Banjarnegara Supriyanto mengatakan akhir-akhir ini serangan babi hutan sangat meresahkan petani di Dawuhan dan sekitarnya.

“Babi hutan merusak semua tanaman selain ladi. Salak, jagung, kacang dan umbi-umbian dirusak babi hutan,” kata dia, Minggu (18/9).

Menurut dia, ganasnya serangan babi hutan karena populasinya meningkat. “Jumlahnya cepat banyak. Anaknya minimal empat atau lima dan hidup semua,” ungkapnya.

Menurut dia, petani harus meronda tanamannya jika ingin panen. “Kalau malam hari harus ditungguin kalau ingin panen,” ungkapnya. Jika tidak ronda pada malam hari, maka tanaman kemungkinan dirusak babi hutan.

Dia mengatakan setiap hari mendapat laporan dari petani yang tanamannya dirusak babi hutan. “Silahkan kalau mau berburu di Dawuhan sini, membantu petani sini,” ungkapnya. PORBI rutin berburu babi hutan untuk membantu petani. “Ini dapat dua ekor. Ada yang beratnya satu kuintal lebih,” ungkapnya.

Serangan babi hutan juga terjadi di Desa Gembongan Kecamatan Sigaluh. “Babi hutan merusak tanaman seperti salak dan ketela,” ungkapnya. Menurut dia, babi hutan merusak tanaman petani karena jumlahnya yang banyak dan berkeliaran. (drn)

Beri komentar :
Share Yuk !