Sopir dan Pengusaha di Banjarnegara Menolak Aturan ODOL, Sebut Berat di Ongkos Angkut

BANJARNEGARA – Paguyuban sopir truk menggelar unjuk rasa dan audiensi dengan Dinas Perhubungan dan DPRD Kabupaten Banjarnegara, mengajukan keberatan dan menolak larangan angkutan mobil barang yang Over Dimension dan Over Load (ODOL), Selasa (22/2).

Aturan ODOL ini dinilai para sopir dan pengusaha angkutan barang di Banjarnegara memberatkan. Sebab akan membuat ongkos transportasi menjadi mahal.

Perwakilan paguyuban sopir truk Banjarnegara Barno mengatakan pemberlakuan aturan ini memiliki dampak yang luar biasa. “Undang-Undang ini kalau diterapkan saklek, khususnya untuk angkutan sayuran imbasnya dirasakan masyarakat,” kata dia.

Barno mengatakan dengan muatan tujuh sampai delapan ton, ongkos kirim sayuran ke Jakarta Rp 3 juta. “Kalau separuh, dengan ongkos Rp 3 juta pedagang yang keberatan. Kalau Rp 1,5 juta pengusaha dan driver yang keberatan,” ungkapnya.

BACA JUGA: Antisipasi Lonjakan Covid, Rumah Sakit Tambah Pasokan Oksigen

Dikatakan truk sayur over dimensinya, agar ada rongga udara. Sehingga sayuran tidak busuk selama perjalanan. Dia aspirasi ini menjadi bahan pertimbangan pemerintah pusat dalam membuat kebijakan.

Sopir Banjarnegara ODOL

Seorang pemilik truk Yulianto mengatakan rencananya aksi akan sama dengan sopir truk di kabupaten lain. Namun di Banjarnegara berusaha tertib, asalkan aspirasinya tersampaikan.

Dikatakan, aturan tentang larangan ODOL, memberatkan awak angkutan dan pengusaha. Menurut dia, aturan ini sulit dipatuhi, kemungkinan karena keadaan ekonomi yang belum mendukung. Sehingga pemberlakuan ODOL akan mengganggu stabilitas ekonomi dan dunia usaha.

Kepala UPT Pengujian Kendaraan Dinas Perhubungan Kabupaten Banjarnegara Margono mengatakan akan menyampaikan aspirasi para sopir truk kepada Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah. “Tadi perwakilan audiensi menyampaikan aspirasinya, kami tampung dan teruskan ke Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah,” ungkap Margono.

Terpisah, Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto mengatakan pengunjuk rasa sempat berkumpul di jalan baru yang merupakan jalan alternatif di Pucang untuk menunggu perwakilan masa yang melakukan audiensi dengan Dinas Perhubungan dan DPRD Banjarnegara.

“Saat menunggu perwakilan kembali, masa pendukung dilokalisir di jalan baru, yang merupakan jalur alternatif sehingga tidak membuat jalur lumpuh,” katanya.

Polres Banjarnegara, kata dia, melakukan pengamanan dengan menerjunkan puluhan petugas guna memastikan kegiatan berjalan aman dan tertib. Kapolres mengapresiasi masa yang telah melakukan aksi dengan damai dan tertib. (drn)

Beri komentar :
Share Yuk !