Tetap Semangat Mondok Meski Lanjut Usia

BANJARNEGARA-Pemandangan berbeda terlihat di Ponpes Al Fatah Kelurahan Parakancanggah Kecamatan Banjarnegara. Bila biasanya Pondok Pesantren santrinya anak-anak atau remaja, pada bulan Ramadan ini puluhan orang yang sudah berusia lanjut mondok. Kegiatan ini biasa disebut Suluk.

“Kegiatannya dzikir Thoriqoh Naqsanbandiyah Kholidiyah. Kegiatan diikuti oleh santri yang berusia lanjut antara 50, 60, 70 tahun bahkan ada yang sampai 90 tahun,” kata Mursyid Thoriqoh Naqsabandiyah Kholidiyah KH Nurul Huda.

Dia mengatakan kegiatan Suluk ini telah ada sejak Ponpes Al Fatah berdiri pada tahun 1901. “Sudah mulai sejak saat itu. Namun saat itu masih sedikit,” ungkapnya.

Dia melanjutkan, kegiatan Suluk ini dilaksanakan pada bulan Rajab, Muharam dan Ramadan. Selain dzikir, juga ada kegiatan pengajian, solat sunah, salat berjamaah dan tambahan kajian. Dia mengatakan santri rata-rata mengikuti Suluk selama 20 hari. Namun ada juga yang sampai 40 hari.
Santri paling tua Suwito mengatakan mengikuti kegiatan ini sejak era Bung Karno. “Saya sudah berusia 90 tahun. Sudah ikut sejak zaman Bung Karno,” ungkapnya.

Suwito berangkat bersama anak pertamanya Kholidin yang kini juga sudah lanjut usia. Santri dari Desa Jojogan Kecamatan Kejajar Wonosobo ini mengikuti Suluk untuk meningkatkan ibadah di bulan suci Ramadan.
(drn)

Beri komentar :
Share Yuk !