70 Abdidalem Kasunan Surakarta Diwisuda di Sumpiuh

BANYUMAS – Sebanyak 70 abdidalem Kasunanan Surakarta Hadiningrat diwisuda di Pendapa Ganda Arum, Bogangin, Sumpiuh, Banyumas, Minggu (25/9).

Wisuda dihadiri oleh Sinuhun Tedjowulan beserta Garwadalem Gusti Kangjeng Ratu Mas. Hadir pula para pangeran antara lain; KPHAA Panembahan Pakoenegoro, KPHAA Daryonagoro beserta garwa, KP Hamintonagoro, KP Mundinghasto, KP Wongsodiningrat, dan Kangjeng Pangeran Ja’far Anom Sidakarsa, serta sejumah Riya Nginggil.

Acara wisuda dipimpin oleh KPHA Daryonagoro dan KPHA Panembahan Pakoenogoro. Para wisudawan yang datang dari berbagai daerah di sekitar Banyumas menerima serat kekancingan langsung dari Sinuhun Tedjowulan satu persatu.

Acara wisuda ditutup dengan pentas tari Klana Surakartan oleh Rianto, maestro seni Internasional dan Aktor Piala Citra FFI 2020. Rianto sendiri mendapat gelar ningrat dari Surakarta sebagai Kangjeng Raden Tumenggung (KRT) Wigyohambekso.

BACA JUGA : Wakil Bupati Banyumas : Saya Bangga Jadi Alumni UMP

“Sinuhun Tedjowulan berbesar hati, Mas Rianto membawakan Tari Topeng Klana, menghibur Beliau dan Garwadalem, Gusti Kangjeng Ratu Mas, seusai wisudha abdidalem Karaton Surakarta Hadiningrat,” kata Kangjeng Pangeran Haryo Adipati Panembahan Pakoenegoro.

Berbeda dengan para abdidalem lainnya, menurut pangeran yang bernama asli Raden Mas Hartawan Candra Malik itu, Rianto diperkenankan menerima Serat Kekancingan atau Surat Penetapan Abdidalem mengenakan busana tari.

“Saya merasa sangat terhormat sekali diberi gelar KRT Wignyohambekso dari Kraton Surakarta Hadiningrat, Sinuhun Tedjowulan bersama Garwadhalem Gusti Kanjeng Ratu Mas. Ini menjadi tanggung jawab saya sebagai seniman tari yang mengemban tugas untuk selalu beribadah dalam tari, nguri uri budaya Jawa sebagai dharma saya di dunia tari” Kata Rianto yang juga maestro Lengger Lanang Banyumasan.

Ketua panitia wisuda abdidalem, K.R.H.T. Dimas Sastrowinoto mengatakan bahwa di antara yang mendapat gelar ningrat adalah para pegiat budaya yang ada di sekitar lereng gunung Slamet. Mereka tergabung dalam sebuah paguyuban bernama Prakarsa Garba Mataram Prajurit Karaton Surakarta Galuh Purba-Mataram. (rls)

Beri komentar :
Share Yuk !