Anggota PNM Mekaar Dilatih Membuat Menu Singkong Njemek

PURWOKERTO – Situasi pandemi saat ini harus disikapi dengan optimisme dan kreatif. Selain itu juga harus mampu mengoptimalkan setiap potensi yang ada di sekitar.

Sedikitnya 50 orang anggota PNM Mekaar wilayah Ajibarang, Pekuncen dan Majenang, mengikuti program Pengembangan Kapasitas Usaha ( PKU) yang dilaksanakan secara online, Jumat ( 14/8).

Hadir selaku pembicara yakni Suwartono yang juga founder sejumlah lembaga pendidikan yang fokus menyiapkan SDM untuk industri kapal Pesiar.

Dalam PKU kemarin, pihaknya memberikan pelatihan tentang membuat olahan Singkong. Salah satunya yakni singkong Njemek yang juga dikenal dengan Singkong Thailand.

” Menu ini kita pilih karena bahan baku paling mudah didapat. Selain itu HPP nya juga rendah tapi omset yang diperoleh bisa maksimal,” terangnya.

Adapun bahan yang digunakan yakni Bahan Singkong Jemek :

1/2kg singkong
100gr gula pasir
Sedikit garam
1 bgkus Panili
1 lembar daun pandan
7,5- 1liter air

Bahan fla :

100ml santan
Sejumput garam
3 sdt gula pasir( bisa ditambah jika suka manis)
1 lembar daun pandan
1 sdm maizena
Setetes perisa vanila.

Singkong Njemek yang sudah siap saji, juga bisa bertahan hingga 1 Minggu jika disimpan di freezer.

Tono mengungkapkan, memanfaatkan setiap potensi disekitar, menjadi bagian dari upaya agar kita bisa memaksimalkan hasil.

Selain menyampaikan materi terkait produk, peserta juga diberikan pemahaman tentang online marketing.

” Saat ini era internet, sehingga pelaku usaha juga harus memaksimalkan penjualan melalui online,” terangnya.

Hal yang tidak kalah penting yakni, setiap pelaku usaha juga perlu membangun jaringan marketing atau reseller.

Semakin banyak reseller maka semakin banyak, suport penjualan yang bisa dilakukan. Selain cakupan yang luas, reseller juga sekaligus meningkatkan kuantitas penjualan.

Sementara itu Rahmad Sadono, selaku Pemimimpin cabang PT PNM Cabang Purwokwrto mengungkapkan, pelatihan dan Pengembangan kapasitas usaha bagi nasabah PNM terus dilakukan.

Dalam situasi pandemi seperti saat ini, pelatihan dilakukan malui online.

” Prinsipnya nasabah juga semakin berwawasan kemajuan, mampu memanfaatkan setiap perangkat dan tidak gaptek,” terangnya.

Dalam era digital seperti saat ini, maka setiap pelaku usaha juga harus mampu memaksimalkan perangkat digital.

Dengan pelatihan yang dilaksanakan secara berkelanjutan diharapkan nasabah tetap optimis, kreatif dan mampu menghadapi setiap dinamika situasi. ( Saw)

Beri komentar :
Share Yuk !