IDI dan Polres Banjarnegara Dukung Adaptasi Kebiasaan Baru

BANJARNEGARA – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Banjarnegara bersama Jajaran Kepolisian Resort (Polres) Banjarnegara sepakat dan mendukung penuh adaptasi kebiasaan baru di Banjarnegara.

Sinergitas ini tercipta, salah satunya dengan adanya penyelengaraan bersama pelatihan bersama antara keduanya di Ruang Bhayangkari Polres Banjarnegara, Jumat (14/8). Dengan pembicara Ketua IDI Banjarnegara dan Ketua Satgas Covid 19 IDI Banjarnegara.

Dalam pelatihan tersebut disinggung bahwa Banjarnegara saat ini membutuhkan adanya sebuah aturan yang dituangkan dalam bentuk Peraturan Daerah (Perda) Covid 19. Ini diperlukan terkait kepatuhan masyarakat terhadap penyebaran virusa korona.

Ketua IDI Banjarnegara dr Agus Ujianto SpB menyatakan, untuk sebuah kepatuhan bersama diperlulan adanya kerja keras, saat ini aturan dari WHO atau dunia sudah ada, ini seharusnya diteruskan hingga daerah, dan ada aturan yang jelas.

“Menuju kebiasaan baru di Banjarnegara dibutuhkan aturan untuk kepatuhan, dunia melalui WHO sudah ada, harusnya diturunkan sampai daerah, agar ada kepatuhan secara bersama,” kata Agus.

Agus yang juga Direktur RS Islam Banjarnegara ini menambahkan, dalam perda juga dibutuhkan adanya klausul yang jelas, diantaranya tentang bagaimana anggota polisi terkait perannya dan sebagainya. Selain itu, dengan adanya kepatuhan masyarakat tersebut diharapkan semakin cepat virus korona bisa diatasi.

“Banjarnegara, butuh kepatuhan agar segera teratasi bersama-sama virus ini, yang akhirnya akan menjadikebiasaan baru. Dulu orang pakai koteka, orang pakai kain jarit sebagai kemben, dan sebagainya. Sekarang dan kedepan orang akan pakai masker, sosiql distancing dan sebagainya,” terang dokter alumnus Unissula Semarang ini.

Sementara Kapolres Banjarnegara AKBP Fahmi Arifrianto mengungkapkan hal senada. Ia sangat berharap jajarannya memahami luar dalam soal covid ini. Dalam kegiatan pelatihan tersebut ia menekankan pelatih dan yang dilatih harus memilki pemahaman yang benar benar sesuai dengan kondisi yang ada. “Covid itu benar benar serius, jadi kita harus belajar benar dengan IDI atau tenaga medis, jangan sampai polisi yang melakukan sosialisasi justru kurang paham. Nanti semuanya paham, akan memudahkan sosialisasi di masyarakat,” tandasnya. (rsib/ook)

Beri komentar :
Share Yuk !