APBD 2021 Banyumas Diprediksi Turun 217 Miliar

PURWOKERTO- Pendapatan Asli Daerah ( PAD) Kabupaten Banyumas diperkirakan turun hingga Rp 217 milyar. Hal itu disampaikan Supangkat Selaku Wakit Ketua DPRD saat ditemui usai Rapat Paripurna DPRD Banyumas Penyampaian Rancangan Kebijakan Umum Anggaran TA 2021, dan Rancangan Prioritas serta Plafon Anggaran Sementara APBD TA 2021, Senin (14/9).

Diungkapkan, PAD tahun 2020 sebesar Rp 729.669.578.937, di tahun 2021 sebanyak Rp 712.704.831.374, selisih – 2,32 persen atau Rp 16.964.747.563.

Selain itu Transfer dari pusat ke daerah juga mengalami penurunan, dari Rp 2.667.757.377.807, di tahun 2021 menjadi Rp 2.450.121.060 atau selisih – 8,16 persen senilai Rp 217.628.256.747.

Kemudian Pendapatan lain lain yang sah pada tahun 2020 sebesar Rp 171.141.807.000, di tahun 2021 menjadi 187.754.809.000, atau selisih naik 16.613.002.000.

Jika melihat data tersebut maka Total APBD tahun 2020 sebesar Rp 3.568. 568.763.744, dan pada tahun 2021 menjadi Rp 3.350.588.761.434, atau selisih minus -16,11 persen ( 217.980.002.310).

Supangkat mengungkapkan, kegiatan tahun 2021 nantinya adalah kegiatan mursni yag diusulkan. Sebab rencana kegiatan pada APBD Induk tahun 2020 banyak yang tidak bisa dilaksanakan, maka dampaknya kegiatan lanjutan juga tidak bisa dilaksanakan.

“Kelemahannya, yang tidak tercover di tahun 2020, tidak bisa diubah di tahun 2021, kalo mau dilaksanakan ya diusulkan lagi,” ungkapnya.

Rencana kegiatan yang sudah dituangkan dalam APBD juga dituangkan dalam E planing, yang sudah disepakati antara Bupati, DPRD dan KPK.

Rencana kegiatan tersebut ada tiga jalur, yakni melalui musrenbang, hasil resen dan usulan masyarakat. Kegiatan aspirasi dicancel semua, 2020 usulan hasil resen itu di cancel, hasil Musrenbang yang belum lelang cancel.

” Mestinya berkelnjutan. Lha ini induknya tidak dilaksanakan bagaimana mau selesai. Misal pembangunan jalan tahap satu kemudian tahap dua penyelesaian. ini induknya belum dilaksanakan, bagaimana mungkin da kegiatan lanjutan,” Tambah Supangkat.

Lebih lanjut diungkapkan, dengan melihat situasi yang belum stabil pihaknya juga pesimis terhadap pertumbuhan ekonomi 2021. Saat ini saja tidak ada kegiatan, misal dari retribusi rumah makan, maupun retribusi pariwisata.

Pandemi covid memang berdampak terhadap semua lini, ia berharap masyarakat juga tertib dan peduli sehingga pandemi bisa hilang dan kembali pada situasi normal. (saw)

Beri komentar :
Share Yuk !