Banjir Datang Saat Pemilu, Petugas Sigap Evakuasi Logistik

BANYUMAS – Hujan yang tak kunjung reda membuat banjir melanda desa Gebangsari Kecamatan Tambak Kabupaten Banyumas.

Air yang semakin tinggi, membuat Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Desa Gebangsari Kecamatan Tambak Kabupaten Banyumas mengevakuasi logistik pemilu.

Dengan berbagai peralatan yang disiapkan, logistik pemilu berhasil diamankan. Sementara para lansia dan pemilih defabel yang berada di lokasi segera dievakuasi oleh petugas gabungan, dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD), Forum Pengurangan Resiko Bencana ( FPRB) Sar Gabungan dan TNI Polri.

Suasana tersebut terlihat saat Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara di TPS dan Simulasi Tanggap Bencana pada Pemilu 202, di Desa Gebangsari Kecamatan Tambak Kabupaten Banyumas Minggu 28 Januari 2024.

Eko Adi Purwanto Kepala Desa Gebangsari Kecamatan Tambak Banyumas mengungkapkan terimakasih kepada KPU Banyumas yang menyelenggarakan simulasi di desanya.

” Kami di desa bersama forkompincam dan OPD optimistis membangun Gebangsari. Khusus untuk pemilu kita harapkan agar berjalan lancar. Lakukan dengan hati jernih dan tenang, agar terjaga situasi Damai, ” ungkapnya.

Menurutnya Jika sedang tidak bencana, suasana desa tampak indah asri sawah hijau. Terlihat bukit di sisi utara dan selatan desa.

Namun jika terjadi bencana banjir lokasi balai desa jadi tempat pengungsian.

“Jika sedang banjir, hamparan sawah terlihat seperti laut. Yang terlihat hanya tiang jembatan saja, ” terangnya.

Namun jika kemarau air hilang, jika ada air, air terasa asin. Terdapat dua Desa yakni Prembun dan Plangkapan masih terjadi pasang surut dari air laut.

Kades menambahkan , disini biasanya curah hujan tinggi terjadi pada awal bulan, mulai Januari, Februari, dan Maret. Seperti tahun lalu, tepatnya 13 Maret 2021 yang terjadi hujan mulai jam 10 malam hingga siang dan terjadi banjir.

Ketua KPU Banyumas Rofingatun Khasanah, simulasi tersebut merupakan kegiatan kedua. Sebelumnya dilaksanakan di Desa Sidaboa Kecamatan Patikraja.

Salah satu pertimbangan simulasi dilaksanakan di Desa Gebangsari yakni didesa ini punya riwayat bencana banjir. Apalagi diprediksi awal Februari curah hujan sedang tinggi tingginya.

Selain itu partisipasi juga masih dibawah rata rata target nasional.

Secara umum, jumlah TPS di Banyumas sebanyak 5.587 TPS. Dari sinkronidasi data dengan BPBD terdapat 441 TPS rawan banjir dan 93 rawan longsor. TPS rawan bencana tersebut tersebar di 12 kecamatan.

Kami juga telah merumuskan SOP Penanganan dan evakuasi, jika terjadi bencana.

” Mudah mudahan mitigasi dan simulasi ini bermanfaat, dan ini menjadi bagian dari ikhtiar untuk kesuksesan pemilu, ” ungkap Rofingatun.

Sementara itu Eko Heru Surono Kesbangpol Banyumas yang mewakili PJ Bupati Banyumas mengungkapkan, agar pada pemilu mendatang memastikan setiap suara dihitung dengan cermat.

Terkait dengan kesiapsiagaan bencana, persiapan teknis harus tetap dilakukan, namun prakiraan cuaca ekstrem termasuk bencana juga tidak boleh diabaikan.

Pada kesempatan itu Eko Heru Surono juga mengajak masyarakat untuk memilih dan berpartisipasi pada pemilu mendatang.

Sidiq Fathoni, sebagai Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU Banyumas mengungkapkan, kegiatan tanggap bencana itu, sebagai upaya antisipasi terhadap berbagai kemungkinan.

KPU juga telah berkordinasi dengan BPBD dan menyiapkan tim reaksi cepat.

Jika di TPS terjadi bencana, kewajiban KPU adalah menyelamatkan logistik oleh KPPS dan dibantu petugas sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.

Beri komentar :
Share Yuk !