Belajar Budidaya Anggur Hingga Eropa Kini Sukses Berkebun Anggur Setahun Panen Tiga Kali

BERBUAH LEBAT : Kebun anggur milik Faiz Hidayat di Desa Purwodadi Kecamatan Tambak berbuah lebat, Rabu (4/6/2021)

BANYUMAS – Memasuki kebun anggur milik Faiz Hidayat di Desa Purwodadi Kecamatan Tambak, Banyumas terlihat sangat menarik. Kebun hijau dengan buah anggur ranum yang bergelantungan. Sesaat kemudian, Faiz menyambut setiap pengunjung yang datang. Ia pun menawari tim Banyumas Ekspres yang berkunjung. Saat dipersilahkan, anngur yang Ia petik ukurannya terlihat kecil, dan warnanya masih merah muda. Namun siapa sangka, buang anggur jenis Jupiter itu rasanya sangat manis, aromanya wangi dan tanpa biji.

” Anggur jenis ini tidak ada di pasaran, meski ukurannya kecil tapi punya aroma dan rasanya manis, ” ungkapnya.

Sebelum memutuskan terjun dibidang pertanian Faiz bekerja sebagai guru. Awal mulai memilih berkebun anggur, saat ia bergabung dengan komunitas pada 2013 silam.

Komunitas tersebut terbentuk melalui forum diskusi Kaskus di dunia maya. Dulu forum pecinta anggur belum seramai saat ini, karena masih terbatas.

Diungkapkan, berawal dari forum tersebut lalu sering Kopdar dengan anggota dari seluruh Indonesia. ” Dari situ kemudian tercetuslah untuk berkebun. Namun sebelum berkebun kita kebanyakan menanam sebagai pehobi dengan skala kecil di sekitar rumah,” jelasnya.

Menurutnya potensi anggur masih sangat besar, apalagi dengan iklim di tanah air dengan tanah yang subur. Sejak saat ini ia dan rekan rekan mulai mendatangkan bibit anggur dari berbagai negara, termasuk bibit yang sudah ada di dalam negeri.

” Bibit di kirim oleh rekan, ada yang dari dalam negeri dan banyak pula yang dari luar negeri, hasilnya terkumpul 100 jenis bibit anggur,'” ungkapnya.

Namun karena, anggota komunitas bukan sebagai petani murni maka butuh pembelajaran lebih. Faiz sendiri merupakan lulusan Teknik Elektro UNY. “Kita belajar otodidak, dari referensi, dan dari komunitas, dari situ kita mendapat masukan serta berbagi pengalaman,” ujarnya menambahkan.

Kemudian awal tahun 2014, sudah mulai lebih serius, apalagi bibit anggur termasuk barang mahal. Untuk mendapatkan bibit tersebut juga susah. Pada awal menanam pertumbuhan masih terbilang lambat, karena baru belajar. Kemudian akhir 2014 ia sudah secara masif mengembangkan perkebunan anggur.

Setelah sering kopdar dan belajar budidaya anggur. Bahkan ia juga berkeliling Eropa khusus untuk belajar budidaya anggur.

Dari awal sekedar hobi, lalu ia menyewa lahan seluas 5000 m2 untuk ditanami anggur dengan berbagai jenis varietas. Keberanian tersebut tidak lepas dari mimpi, agar Indonesia juga bisa menghasilkan buah anggur sendiri.

Selain itu, ada pula tokoh yang menginspirasi yaitu Fredi Siswanto asal Yogyakarta. Termasuk perjalanan belajar budidaya anggur ke Eropa juga bersama dengan Fredi. Pada Mei 2015, Ia berangkat ke Ukraina, untuk melihat secara langsung. Kebetulan saat ini sedang musim semi. Yang membuat heran, budi daya anggur disana terlihat simpel tapi maksimal.

“Jika kita lihat di Indonesia itu seperti menanam kacang panjang,” ujarnya

Namun ia melihat berbagai faktor keunggulan yang ada di Eropa juga dimiliki Indonesia. Salah satu kelemahan anggur yaitu tidak boleh terkena air hujan secara langsung, maka ketika memulai perkebunan anggur, Faiz juga membuat blok blok yang beratap dengan plastik UV.

Bahkan ada pengalaman saat berkunjung ke kebun anggur di Ukraina, suasana saat itu hujan. namun Fafa sapaan akrab Faiz ini, tetap bergeming dan tetap asik mengamati perkebunan tersebut.

Ditanya tentang modal yang harus dikeluarkan, menurutnya modal per meter persegi sekitar Rp 300 ribuan. Pohon anggur yang sudah bisa panen tiga kali setahun ini pertama kali ditanam sejak 2013 lalu. Konon usianya bisa sampai ratusan tahun, asalakan mendapat perawatan yang tepat.

Pada usia 8 bulan ke atas, maka pohon sudah bisa berbuah. Bahkan ada sejarah di Italy pohon anggur yang berusia 400 tahun, dan di Jepang jugaratusan tahun. Yang lebih asik, tanaman anggur ini tidak punya musim, dan tumbuhnya merambat.

Adapun perawatan yang wajib dilakukan, yakni pemangkasan. ” Jika tidak dipangkas, maka panenannya hanya daun, saat tunas keluar baru bunga akan muncul,” terangnya. Pemangkasan juga ada skill dan pengetahuan, karena tidak sembarangan asal pangkas. Misal pemangkasan harus dibuat runcing, agar air tidak mentes di mata tunas.

Selain itu anggur juga berbeda-beda. salah satunya jenis Jupiter Zitless, merupakan hasil dari Arkansas University di Amerika serikat. Anggur jenis Jupiter keunggulannya memiliki aroma harum wangi, rasanya manis dan tidak ada biji.

Bahkan anggur jenis Jupiter ini menjadi ikonik di Banyumas saat ini. Apalagi ia memiliki 150 pohon yang ditanam untuk produksi. Pada saat panen, bahkan penjualan di lokasi per hari bisa mencapai 5 kintal.

Lebih lanjut diungkapkan, dengan menggunakan plastik UV sebagai atap, keunggulannya juga mempermudah perawatan. Anggur merupakan buah yang rentan terhadap jamur, dengan adanya atap maka lebih mudah merawat. Misal perawatan kebun anggur di Bali, setelah hujan maka akan di semprot anti fungisida tika hari sekali. ” Menggunakan atap memang lebih mahal, tapi memudahkan perawatan dan mencegah jamur,” terangnya.

Bagi para pekebun baru atau petani baru, menanam anggur tidak perlu terlalu banyak varietas. Prinsipnya harus mencari kandidat jenis unggul yang bisa di kebunkan. Misal jenis Jupiter bagus, maka bisa ditanam secara massal. Jenis Jupiter bisa panen setelah 90 hari, Jenis Akademik 100 hari, misal jenis tersebut dicampur ditanam bersama, maka akan menyulitkan perawatan.

Ditanya jenis anggur unggulan yang ia tanam, menurut Fafa Jenis tersebut yaitu Jupiter, Harold, Akademik, Gisnevetaya, dan Fursetni atau Fursten. Keunggulannya, Jupiter itu harum, manis dan tanpa biji, Akademik secara bentuk lonjong, warna hitam namun crunchy, kematangan 115 hari. Jenis Gisnevetaya warna merah daging lebih tebal kematangan 90 hari. Jenis Fursten buahnya besar, Harold warna hijau, ukuran kecil dan wangi.

Secara umum karakter anggur ada dua yaitu beraroma atau tidak, berbiji atau tidak. Sedangkan bentuk ada tiga, yaitu bulat, lonjong, dan bentuk khusus. Bentuk khusus misalnya, anggur agak panjang dan di ujung bush agak cembung kedalam.

Garap 5 Persen Pasar nasional

Setelah berhasil melakukan budidaya anggur, Fafa bahkan tidak ingin mengambil sepenuhnya pangsa pasar lokal. Bahkan jika hanya 5 persen saja itu sudah luar biasa. Saat ini juga cukup banyak masyarakat yang berminat untuk berkebun anggur.

Budidaya anggur bisa ditanam pada ketinggian hingga 1800 mdl seperti di Lembang. Namun masa panen bisa mundur beberapa hari. Sedangkan kebun anggur bisa berbuah selama dua belas bulan, asumsinya jika memiliki 12 blok.

Misal saat ini panen, maka akan diistirahatkan, dilakukan pemupukan dan pemangkasan, nah pola tersebut dilakukan secara bergantian di setiap blok, sehingga hasilnya bisa terus menerus dan panen setiap bulan.

“Pangsa pasar anggur sangat luas,pada bulan November Desember tidak ada pasokan dari negara manapun, nah kesempatan tersbut bisa diambiloleh petani lokal,” terangnya.

Saat selain menjual buah anggur petik di kebun, Fafa juga menyediakan bibit anggur. Karena anggur juga butuh perawatan khusus, maka para pekebun baru juga akan didampingi. ( Sakur)

Beri komentar :
Share Yuk !