Budidaya Kopi Robusta Terintegrasi Sistem Apiculture Tingkatkan Produktivitas Petani Desa Sikapat

BANYUMAS – Mahasiswa Program Pemberdayaan Masyarakat Desa (P2MD) dari Himpunan Mahasiswa D3-Perencanaan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman, menjalankan proyek budidaya kopi robusta yang terintegrasi dengan sistem apiculture di Desa Sikapat, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas.

Desa Sikapat, yang terletak di ketinggian 364 mdpl, menjadi fokus program ini dengan sebagian besar penduduknya sebagai petani. Tanah sawah, kebun, dan hutan negara membentuk lanskap agraris desa ini, yang terkenal dengan komoditas unggulannya, kopi Robusta. Melalui P2MD, mahasiswa berupaya meningkatkan produktivitas kopi dan mengurangi ketergantungan input luar.

Program yang dipimpin oleh Muhammad Rafi Fahreza melibatkan sembilan mahasiswa dan didampingi oleh Hana Hanifa, S.P. M. Sc., sebagai dosen pembimbing lapangan. Dengan judul “Optimalisasi Budidaya Kopi Robusta Integrasi dengan Sistem Apiculture,” tim P2MD Himasela Unsoed menghadapi tantangan meningkatkan produktivitas kopi dan mengolahnya menjadi produk bernilai tinggi.

Sistem agroforestry dengan apiculture dipilih untuk meningkatkan keanekaragaman tanaman di sekitar lahan kopi. Dengan hanya dua kali masa panen kopi setahun, tanaman air mata pengantin, Xanthos temon, dan Dombeya ditanam untuk memberikan nectar kepada lebah madu. Sistem ini diharapkan dapat meningkatkan hasil nectar dan nilai ekonomi kopi.

Dalam pelaksanaan program, tim melakukan survei, sosialisasi, pelatihan, dan mengaplikasikan apiculture. Bantuan 20 koloni lebah Trigona, termasuk jenis leviā€™cep dan dreschery, diberikan kepada petani kopi. Setelah pemeliharaan lebah, hasil panen akan didistribusikan kepada petani mitra. Tim berkomitmen untuk memberdayakan petani dengan menghibahkan lebah dan melakukan evaluasi rutin.

Beri komentar :
Share Yuk !