Ekonomi Mulai Tumbuh, Kebijakan Restrukturisasi Bakal Dicabut Bertahap

Sektor Jasa Keuangan di wilayah Eks Karesidenan Banyumas Triwulan II 2022 Terjaga Stabil

PURWOKERTO – Sampai dengan triwulan II 2022, kondisi sektor jasa keuangan di Eks Karesidenan Banyumas tercatat stabil. Hal ini tercermin dari
sejumlah indikator keuangan yang menunjukkan tren positif, terutama di sektor
perbankan dan pasar modal.

Hal itu diungkapkan Kepala OJK Purwokerto dalam kesempatan konfrensi pers, Selasa 20 September 2022 di kantor OJK Purwokerto.

Diungkapkan, Perkembangan Perbankan di Eks Karesidenan Banyumas pada Juni 2022, Aset
bank tercatat tumbuh 9,52% (yoy) menjadi sebesar Rp47,49 triliun.

Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 7,48% (yoy) menjadi sebesar Rp40,16 triliun.

Fungsi Penyaluran kredit tumbuh sebesar 9,75% (yoy) menjadi Rp39,21 triliun.

Rasio NPL(Non Performing Loan) perbankan di eks karesidenan Banyumas terjaga di bawah
threshold sebesar 5%, yaitu tercatat sebesar 2,94%.

Kemudian Perkembangan BPR dan BPRS di wilayah eks Karesidenan Banyumas pada Juni triliun 2022, total aset tercatat tumbuh 14,11% (yoy) menjadi sebesar Rp9,48 triliun.

Dana  Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 11,50% (yoy) menjadi sebesar Rp6,15 triliun.

Penyaluran kredit/pembiayaan tumbuh sebesar 8,13% (yoy) menjadi Rp6,19 triliun.

Rasio NPL tercatat sebesar 6,76% menurun dari periode yang sama tahun  sebelumnya sebesar 6,97%.

Pada sektor Pasar Modal, jumlah investor saham dan reksa dana pada Juni 2022 di  Eks Karesidenan Banyumas mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan.

Pertumbuhan pencatatan SID (Single Investor Identification) oleh Kustodian Sentral  Efek Indonesia (KSEI) untuk investor saham meningkat sebesar 87,94% (yoy) menjadi sebanyak 68.173 investor dan investor reksa dana meningkat sebesar 125,26% (yoy) menjadi sebesar 154.769 investor.

Di sektor Industri Keuangan Non Bank, sektor asuransi jiwa dan asuransi umum di  wilayah eks karesidenan Banyumas pada posisi Juni 2022 berhasil menghimpun premi sebesar Rp354 miliar atau menurun sebesar 64,67% (yoy).

Pada sektor Lembaga  Pembiayaan atau Perusahaan Pembiayaan, jumlah pembiayaan yang disalurkan  menunjukkan tren penurunan dengan total pembiayaan yang disalurkan pada Juni 2022 sebesar Rp3,35 triliun atau menurun sebesar 1,58% (yoy).

Lembaga Keuangan  Mikro (LKM) di wilayah Eks Karesidenan Banyumas yang telah dikukuhkan  berjumlah 14 LKM. Aset LKM per April 2022 meningkat sebesar 99,47% (yoy) menjadi sebesar Rp43,38 miliar, Dana Pihak Ketiga naik 114,03% (yoy) sebesar  31,52 miliar. Sedangkan kredit meningkat sebesar 165,14% (yoy) menjadi sebesar  Rp 38 miliar.

Sementara itu, berdasarkan laporan dari Industri Jasa Keuangan (bank/non bank)  se wilayah eks Karesidenan Banyumas per Juni 2022, debitur yang telah direstrukturisasi di sektor perbankan (BPR/S) sebanyak 11.062 debitur dengan  total baki debet atau outstanding sebesar Rp1,051 miliar, sementara pada Perusahaan Pembiayaan per Januari 2022 sebanyak 69.598 debitur dengan outstanding sebesar Rp1,93 triliun.

Melihat tren positif tersebut pemerintah berencana melakukan normalisasi. Artinya akan dilakukan pencabutan restrukturisasi berdasarkan sektor tertentu secara cermat.

Hal itu dilakukan untuk mendorong percepatan pertumbuhan. Mengingat situasi yang terus membaik.

Riwin Mihardi menambahkan, Kinerja sektor keuangan yang terjaga dengan baik ini sejalan dengan kerja pengawasan yang terus dilakukan OJK dan terkendalinya pandemi Covid-19 serta meningkatnya mobilitas yang berdampak pada peningkatan aktivitas perekonomian.

Pada saat yang sama OJK secara konsisten melakukan asesmen terhadap  ketahanan sektor jasa keuangan dan perekonomian bersama dengan Pemerintah dan otoritas terkait lainnya serta para stakeholder dalam rangka menjaga stabilitas  sistem keuangan di tengah momentum akselerasi pemulihan ekonomi nasional. (Saw)

Beri komentar :
Share Yuk !