PURWOKERTO – Setelah dilakukan pemungutan suara melalui voting, Faisol Nasar bin Madi terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Al Irsyad Al Islamiyyah Periode 2017-2022.
Ketua Organizing Committe Muktamar Ke-41 Al Irsyad Al Islamiyyah Muhammad Halim Bakhabazy mengatakan pemilihan ketua umum dilaksanakan dalam musyawarah paripurna yang berlangsung pada Kamis (24/11) malam hingga Jumat (25/11) dini hari.
Dalam pemilihan ketua umum tersebut terdapat sembilan kandidat. Mereka adalah Prof Dr Misri AG, Dr Faisol Nasar bin Madi, Fauzi Askar, Asnawi, Lutfi Baktir, Irvan Sungkar, Muhammad Halim Bakhabazy, Syarif Baasir, dan Ali Umar Basamalah.
“Faisol Nasar bin Madi memperoleh 124 suara dari total 150 suara yang masuk, ” ungkapnya.
Sementara itu dalam sambutannya Faisol Nasar mengungkapkan, Muktamar ke 41 ini telah melahirkan keputusan keputusan strategis.
Agenda 5 tahunan kali ini juga berlangsung lancar.
” Diharapkan sepulang muktamar dapat membangun Al Irsyad lebih besar. Kita sudah banyak berdiskusi dan membangun diskursus yang sehat, dengan jiwa terbuka, ” terangnya.
Ia mengajak seluruh kader untuk bersatu saling mendukung dalam bekerja.
Ia juga menyampaikan terimakasih kepada seluruh muktamirin, terutama kepada tuan rumah Al Irsyad Purwokerto yang menghadirkan kejutan kejutan dan kultur baru.
Dalam kesempatan itu Faisol juga menegaskan identitas Al Irsyad sebagai organisasi tajdid, dengan dasar Al musawah, yang didalamnya terdapat hak asasi manusia, keadilan, kemartabatan.
Ia juga mengajak melangkah menuju masa depan. Seluruh banom, saling mendukung berbagi kasih dan diniatkan untuk Al Irsyad untuk menggapai kemuliaan.
” Masa lalu menjadi ibroh, bagun diskusi dengan NU dan Muhammadiyah. Perbanyak amal usaha agar masyarakat semakin merasakan manfaat dan Jangan perbesar perdebatan, ” terangnya.
Upaya memperbanyak amal usaha menurut akan diimplementasikan melalui bidang pendidikan, baik dari jenjang TK hingga Perguruan Tinggi.
Sementara itu Syarif Ba’syir Ketua Dewan syuro Pimpinan Pusat Al Irsyad Al Islamiyyah mengungkapkan,
Selama muktamar banyak dinamika dan diskursus. Tentu ada yang kurang puas, namun kesempurnaan hanya milik Alloh SWT.
Sekeras apapun perbedaan pendapat itu adalah dinamika, diharapkan menghasilkan aksi yang baik.
Diharapkan 5 tahun kedepan, seluruh kader dapat menjalankan keputusan muktamar, bekerja lebih baik dalam suasana persaudaraan dan persahabatan.
“Jangan terpaku kisah kisah kejayaan masalalu, zaman berjalan lebih cepat. Jauhi friksi, jadikan energi untuk bersinergi dan bekerjasama.
Kedepan Al Irsyad akan tingkatkan kualitas pendidikan, dakwah, kaderisasi, dan sosial ekonomi. Untuk itu perlu Konsolidasi internal dan antar organisasi yang makin kokoh. (*)
