PURWOKERTO- Pedagang di Pasar Manis Purwokerto mengaku sejumlah komoditi mengalami kenaikan. Salah satu kenaikan tersebut dialami komoditi gula pasir. Saat ini harga jual mencapai Rp 17.000 per kg.
Kenaikan harga tersebut membuat permintaan pasar menurun. Menurut ibu Encuk di Pasar Manis, mengungkapkan, kenaikan harga memang membuat penjualan menurun.
Saat ditanya apakah penjualan per hari mencapai 10 Kg, menurutnya tidak pasti. “Kadang hanya menjual 5 kg, kadang 3 kg. Kalau permintaan tidak pasti, kadang juga banyak,’ ungkapnya.
Sebelumnya, kenaikan juga dialami komoditas beras. untuk beras IR saat ini dijual Rp 14.000, terigu Rp 8500/kg, minyak kita Rp 15.000
Dari pantauan di loksi, beberapa harga komoditi memang variatif selisih Rp 500-1000.
Sedangkan harga cabai kriting di Harga 65.000/kg, namun ada pula yang masih menjual Rp 60.000/kg.
Subsidi Rp 1000 untuk Gula Pasir
Guna menstabilkan harga, PJ Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputro meresmikan Bawor Mart di Pasar manis Purwokerto. Peresmian ini merupakan yang kedua, setelah sebelumnya dilakukan di Pasar wage.
Sepagai upaya pengendalian inflasi, TPID Banyumas menggelontor subsidi Rp1000/kg untuk komoditi gula pasir. Subsidi tersebut dilaksanakan setiap hari Senin mulai 13 November, 20, 27 November, dan 4 Desember 2023 di Pasar Wage dan Pasar Manis.
“Subsidi ini kami berikan selama satu bulan, kita harapkan Desember harga sudah turun dan stabil,” ungkap PJ Bupati Banyumas.
Dalam kesempatan tersebut PJ bupati juga melakukan tinjauan harga kepada sejumlah pedagang.
Sementara itu saat ditanya apakah akan memberikan subsidi untuk cabai yang saat ini tembus harga Rp 65 ribu. Menurut PJ Bupati hal itu masih dalam kajian. Sebab persetujuan penganggaran tetap harus menunggu keputusan dari pusat.
Kenaikan harga cabai yang sudah terjadi setiap tahun, juga diharapkan menjadi pelajaran, agar tidak terjadi lagi lonjakan. Hal itu perlu upaya bersama agar komoditi tersebut tetap stabil dan stok tersedia.
