BANYUMAS – Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas terus mengembangkan inovasi pelayanan publik di bidang kesehatan melalui puskesmas yang ada di Kecamatan Banyumas. Salah satu inovasi yang berhasil digagas adalah komunitas ASEM PECEL (Ayo Semangat BerPerilaku Cerdik lan Patuh) yang diprakarsai oleh Puskesmas Wangon II.
Kepala Puskesmas Wangon II, Masayu Nurhasanah, S.KM, menjelaskan bahwa inovasi ASEM PECEL bertujuan untuk meningkatkan capaian pelayanan hipertensi dan mendorong partisipasi masyarakat dalam pencegahan penyakit tidak menular.
“Inovasi ini merupakan bagian dari program Puskesmas Wangon II yang bertujuan membantu dan memberi motivasi kepada masyarakat serta kader Posyandu dalam mencegah dan mengendalikan penyakit tidak menular,” ujar Masayu.
Masayu menjelaskan bahwa untuk mengembangkan inovasi ASEM PECEL, pihaknya melibatkan unsur pemerintah daerah, forum kesehatan desa, kelompok usaha, karangtaruna, dan kader Posbindu PTM.
“Sasaran kami adalah orang-orang yang sehat, sedangkan mereka yang memiliki penyakit tidak menular diharapkan dapat patuh dalam menjalankan langkah-langkah pencegahan,” jelasnya.
Diketahui bahwa di Desa Cikakak, terdapat 5 posbindu yang dikelola oleh 60 kader. Hal ini memungkinkan inovasi dari Puskesmas Wangon II untuk merambah lebih luas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan Banyumas, dr. Widya Grehastuti, menyatakan dukungan pemerintah terhadap semua inovasi, terutama yang melibatkan peran serta dan pemberdayaan masyarakat.
“Dinas Kesehatan selalu mendorong dan mendukung semua inovasi, terutama inovasi di puskesmas yang melibatkan peran serta masyarakat atau pemberdayaan masyarakat,” ungkap dr. Widya.
dr. Widya menjelaskan bahwa inovasi ASEM PECEL merupakan salah satu contoh inovasi yang melibatkan peran serta masyarakat dalam urusan kesehatan, sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Masyarakat yang sehat adalah modal utama bagi bangsa yang kuat dan hebat.
Programmer Pencegahan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Puskesmas Wangon II, Paryati, S.Keb, menambahkan bahwa beberapa penyakit tidak menular yang menjadi fokus adalah hipertensi, diabetes, penyakit jantung, stroke, obesitas, dan kanker.
“Pemicu utama dari penyakit-penyakit tersebut adalah minimnya aktivitas fisik, kurangnya konsumsi buah-buahan dan sayur, serta penggunaan nikotin pada masyarakat usia 15 tahun ke atas,” jelas Paryati.
Paryati juga menekankan bahwa upaya pencegahan penyakit tidak menular melibatkan adopsi perilaku hidup sehat, menciptakan lingkungan yang sehat, dan menjaga kondisi tubuh dengan langkah-langkah Cerdik Lan Patuh yang terus disosialisasikan kepada masyarakat.
“Pencegahan ini kami sebut sebagai program Cerdik Lan Patuh, yang merupakan singkatan dari cek kesehatan secara rutin, enyahkan asap rokok, rajin beraktivitas fisik, menjaga pola makan seimbang, istirahat yang cukup, dan mengelola stres,” terangnya.
Untuk pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular, Paryati memberikan saran kepada perokok untuk tidak merokok di dalam rumah, karena dapat berdampak buruk pada anggota keluarga terutama terkait penyakit jantung. Selain itu, ia juga mendorong masyarakat untuk melakukan aktivitas fisik secara teratur, misalnya dengan berolahraga selama 120 menit dalam satu minggu.
Inovasi ASEM PECEL yang dilaksanakan di Desa Cikakak mendapatkan antusiasme dari puluhan masyarakat yang mayoritas adalah kaum ibu. Setelah pemaparan inovasi, para kaum ibu tersebut juga melakukan senam kesehatan bersama sebagai bagian dari upaya menjaga kesehatan dan menerapkan gaya hidup sehat.
Inovasi ASEM PECEL yang dilakukan oleh Puskesmas Wangon II di Kabupaten Banyumas merupakan langkah konkret dalam meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, forum kesehatan desa, kelompok usaha, karangtaruna, dan kader Posbindu PTM, inovasi ini berusaha mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pencegahan penyakit tidak menular.
