Kasus TBC Anak di Banyumas Masih Tinggi

PURWOKERTO – Kasus Tuberkulosis TBC pada anak di Banyumas Masih Tinggi. TBC pada anak yang juga dikenal dengan istilah flek ini harus menjadi perhatian bersama.

Sebab anak yang terpapar TBC lebih banyak didominasi karena terpapar dari orang dewasa.

Hal itu diungkapkan Arif Burhanuddin selaku Subkoordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan Banyumas, Kamis 30 Desember 2023.

Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit menular langsung yang di sebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis (M.Tb). Penularan secara langsung dengan droplet yang keluar dari penderita TBC saat penderita batuk atau bersin. Penyakit TBC menular melalui udara yang mengandung M.Tb dan masuk melalui saluran pernafasan manusia.

Adapun Treatment Coverage (TC)  kasus TBC yang diobati tahun 2023 sebesar 5.347 kasus (136%), dan kasus TBC anak sebesar 1.476 kasus (502%).

Treatment Success Rate (TSR)/ Angka Keberhasilan Pengobatan Tahun 2022 sebesar 90,03% dan masih di temukan Angka Kematian TBC (CFR= 1,02%) sebanyak 43 orang

Pelaporan TBC di Banyumas saat ini juga sudah terintegrasi dengan pengobatan yang standar dalam satu sistem yang disebut Sistem Informasi Tubercolosis (SITB).

Sebagai upaya pencegahan, salah satunya dilakukan edukasi dan sosialisasi agar penderita membatasi kontak.

Penularan TBC salah satunya terjadi ketika penderita melakukan kontak jarak dekat.

” Bagi penderita untuk sementara membatasi kontak, misal menggendong anak, atau berbicara tanpa menggunakan masker,” ungkapnya.

Temuan TB anak di Banyumas saat ini terdapat lebih dari 1000 anak. Mereka juga sudah masuk dalam SITB.

Pelaporan tersebut dilakukan mulai dari Puskesmas, RS Swasta maupun RS pemerintah.

Melalui pelaporan tersebut, semua penderita mendapat pelayanan pengobatan sesuai standar agar mencapai kesembuhan.

Selain itu Dinas Kesehatan juga masih melakukan pencarian terhadap penderita TBC agar mendapatkan pengobatan hingga sembuh.

Saat ini terdapat  relawan dan
Tim pencarian yang melakukan pelacakan kasus lost to follow up.
Tahun 2023 ditemukan 4.211 kasus dalam wilayah Kabupaten Banyumas

Dari jumlah penderita yang ada, saat ini capaian kesembuhan sudah 89 persen. Tentu ini perlu terus didorong agar bisa tercapai 100 persen.

Kesembuhan TBC butuh komitmen dan keseriusan yakni antara 5 sampai 9 bulan. Jika kemudian tidak konsisten melakukan pengobatan maka bisa 2 tahun penyembuhan.

Kepada masyarakat ia juga berpesan, tidak perlu memandang dengan stigma negatif terhadap penderita, sebab TBC merupakan penyakit yang dapat disembuhkan.

Selain itu masyarakat juga diminta menjaga kebersihan , dengan menjaga ruangan yang tidak lembab, cukup sirkulasi udara dan sinar matahari yang cukup.

Penanggulangan TBC Butuh Kolaborasi Strategis

Ketua Mentari Sehat Indonesia pada kesempatan Konfrensi Pers,  Pernyataan Bersama Upaya Kolaborasi penanggulangan TBC di Banyumas, Ibnu Hijrahman, Kamis 30 Desember 2023 di Hotel Karlita Purwokerto mengungkapkan, upaya penanggulangan masih menghadapi sejumlah hambatan, termasuk keterlibatan optimal sektor swasta dan kurangnya pelaporan kasus dari rumah sakit swasta.

Strategi Public-Private-Mix berbasis kabupaten/kota (DPPM) menjadi fokus, melibatkan koordinasi jaringan untuk penemuan kasus dan perawatan yang standar.

Menurutnya sebagai strategi advokasi, kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan komitmen pemangku kepentingan terhadap penanggulangan TBC di Kabupaten Banyumas.

Mentari Sehat Indonesia (MSI).
Mentari Sehat Indonesia merupakan salah satu komunitas yang berkomitmen membantu pemerintah dalam eliminasi kasus TBC.

Mentari Sehat Indonesia Kabupaten Banyumas memiliki kader yang membantu di lapangan berupa kegiatan Investigasi Kontak (IK), penemuan terduga, TPT, pendampingan pasien TB-Resisten Obat (TB-RO) dan pelacakan pasien mangkir pengobatan.

Proporsi penemuan Kasus TBC di Kabupaten Banyumas Tahun 2023 yaitu di Rumah Sakit Pemerintah sebesar 38,7%, Rumah Sakit Swasta sebesar 34%, Puskesmas sebesar 15%, Klinik Pemerintah 11,5%, dan Klinik Swasta/DPM 0,04%.

Beri komentar :
Share Yuk !