BANYUMAS – Kecelakaan lalu lintas terjadi di jalan raya Ajibarang-Cilongok, Selasa, tanggal 27 Juni 2023, sekitar pukul 22.30.
Kecelakaan itu terjadi tepat di jembatan sungai di Desa Lesmana, Grumbul Munggangsari, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas. Melibatkan dua kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan itu adalah sebuah truk berkode KBM dengan nomor polisi B-9360-WXR dan sebuah Toyota Avanza dengan nomor polisi A-1170-VDA.
Identitas pengemudi truk KBM dengan nomor polisi B-9360-WXR adalah Trisno, yang saat ini dalam proses evakuasi di duga Medan Darurat. Sementara itu, penumpang truk tersebut, D, berusia 32 tahun dan bekerja sebagai sopir, menderita luka di dahi, tangan, dan kaki, dan dirawat di RS. Mitra Arifa Ajibarang.
Pengemudi Toyota Avanza, diketahui berinisial R dan berusia 52 tahun, karyawan swasta yang beralamat di Vila Tangerang Elok, Jalan Flamboyan 2 Blok B 24 no 8, RT 7/12, Pasar Kemis, Tangerang. Untungnya, pengemudi ini tidak mengalami luka dalam kecelakaan tersebut.
Kronologis kejadian menyebutkan bahwa truk KBM awalnya datang dari arah timur ke barat dengan kecepatan sedang. Namun, ketika sampai di lokasi kejadian, cuaca hujan dan kondisi jalan yang licin membuat truk tersebut oleng ke kanan dan tergelincir. Pada saat yang sama, dari arah berlawanan, sebuah Toyota Avanza melaju mendekati truk KBM. Dalam jarak yang sudah terlalu dekat, kendaraan tidak dapat menghindar, dan akhirnya terjadilah kecelakaan lalu lintas. Truk KBM terus meluncur ke kiri dan menabrak pagar jembatan, akhirnya masuk ke sungai dengan kedalaman kurang lebih 15 meter.
Kepolisian segera mengambil tindakan untuk menangani kecelakaan ini. Pada hari Rabu, tanggal 28 Juni 2023, pukul 09.00 WIB, upaya pencarian dan evakuasi sopir truk serta truk KBM itu dilakukan dengan bantuan alat berat dari berbagai pihak. Tim dari Basarnas, Damkar, BPBD Kabupaten Banyumas, Polsek Ajibarang, anggota Koramil Ajibarang, dan Satlantas Resta Banyumas bergabung dalam operasi penyelamatan ini.
Sayangnya, kondisi medan yang sulit dan debit air yang tinggi membuat proses evakuasi terhambat
