Kelangkaan Stok Masker Terjadi di 205 Apotek di Purwokerto

PURWOKERTO – Apotek di Purwokerto mengalami kekosongan stok masker dan hand sanitizer. Kekosongan tersebut terjadi sejak awal Januari lalu. Hal itu terungkap saat Ketua Ikatan Apoteker Indonesia ( IAI) Banyumas Hafidz Nasrudin melakukan kunjungan ke sejumlah apotek di Purwokerto.

Eny Rahma Wulandari salah satu apoteker di Apotek Whotara Jalan HR Boenyamin Purwokerto mengungkapkan, dia kesulitan mendapat masker karena dari distributor juga tidak mengirim. “Sejak awal Januari kami sudah tidak ada stok masker, sejak kabar virus Corona masuk Indonesia, makin banyak masyarakat yang mencari masker,” terangnya.

Hal senada disampaikan oleh Putri Dwi Lestari selaku Apoteker di Apotek Virendra Farma, menurutnya sejak merebak virus Corona semakin banyak warga yang mencari masker. Namun karena stok yang tidak tersedia ia juga tidak bisa melayani konsumen. ” Hari ini ada sekitar 20 orang yang datang ingin membeli masker, tapi stok kosong,” terangnya.

Ia mengaku hanya membeli masker dari distributor resmi, ia juga tidak membeli secara online sebab khawatir jika produk tersebut ternyata illegal.

Sementara itu Hafidz Nasrudin selaku Ketua IAI Banyumas mengungkapkan, ia mengecam keras jika ada pihak – pihak yang dengan sengaja menimbun. Apalagi menjual dengan harga yang tidak wajar.

“Tentu dalam bekerja ataupun berusaha kami terikat oleh kode etik. Jadi kami juga tidak akan semena-mena mengambil untung disaat suasana gaduh,” jelasnya.

Harga Normalnya Rp 35 Ribu

Harga masker standar pada hari biasa harganya antara Rp 35.000 hingga Rp 50.000 isi 50 pcs, kenapa saat ini harganya sampai ratusan ribu, ini jelas tidak bisa dibenarkan.

Terkait dengan adanya razia dari kepolisian yang mulai melakukan pemeriksaan di apotek, pihaknya siap bekerjasama dan berkolaborasi dengan semua pihak.

” Rekan- rekan Apotek tak perlu khawatir jika memang benar, kami harap juga tidak ada yang bermain ditengah situasi seperti ini,” terangnya.

Bahkan IAI Banyumas juga mengeluarkan surat pernyataan sikap yang ditujukan kepada khalayak. Surat tersebut berisi 5 poin.

Poin tersebut diantaranya IAI mendorong pihak berwajib untuk bekerja secara efektif untuk menyasar para penimbun masker. IAI siap bekerjasama dan ber kolaborasi dengan seluruh pihak untuk mencegah infeksi Corona virus, selain itu Anggota IAI bukan termasuk penimbun masker. Terakhir IAI juga mengajak masyarakat untuk melakukan hidup bersih dan sehat untuk mencegah infeksi Corona virus. (Saw)

Beri komentar :
Share Yuk !