Membangun Tatatanan Regulasi Nasional Berprospek Kesejahteraan  Daerah

Siti Mukaromah atau biasa dipanggil Erma, bukan sosok baru di lingkungan Nahdlatul Ulama. Semangat ke-NU-an yang berakar pada religiusitas dan kebangsaan, menyertainya sejak terjun sebagai aktivis.

Perempuan asli Banyumas ini berusaha agar sekecil apapun yang dilakukannya dapat bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. Semangat ini terasah sejak dari lingkungan keluarga. Orang tuanya, Bapak Mubarok dan Ibu Siti Tadzkiroh, adalah aktivis NU tingkat ranting serta anak cabang. Aktivitas mereka menjadi pembentuk suasana sehari-hari keluarga dan menular kepada Erma.

Perjalanan Organisasi dan Kepemudaan

Putri ke-8 dari 9 bersaudara ini memulai perjalanan organisasinya sejak sekolah di MI Ma’arif Dawuhan Kulon yang kemudian dilanjut di MTs N Purwokerto. Bersamaan itu ia juga aktif di IPPNU Ranting hingga puncaknya menjabat sebagai salah satu Ketua di PP IPPNU Periode 2000-2003, dan Pembina IPPNU Pusat 2003-2006. Erma merupakan aktifis PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) dan menjabat Ketua KOPRI PMII Cabang Purwokerto masa khidmat 1995-1997.

Setelah selesai dalam kepengurusan PP IPPNU, Erma menjadi anggota Litbang PP Fatayat NU periode 2005-2010. Dia masuk kepengurusan PP Fatayat periode 2010-2015, awalnya sebagai salah satu Sekretaris, dan kemudian berubah menjadi salah satu Ketua PP Fatayat NU untuk periode yang sama. Pada periode 2015-2020 ini masih diberi mandat untuk menjadi salah satu ketua PP Fatayat NU yang membidangi Adviokasi, Politik dan HAM, Anggota Bidang Pengembangan Politik dalam BMOIWI (Badan Musawarah Organisasi Islam Wanita Indonesia, tahun 2012 -2015).

Aktifitas partai dimulai Erma sejak tahun 2000. Semula sebagai simpatisan kemudian menjadi pengurus DPP Perempuan PKB (Sekjen DPP PPKB 2005-2007). Tahun 2008-2014 Erma menjabat sebagai Wasekjend DPP PKB, dan salah satu Ketua DPP PPKB. Pada tahun 2014-2019 Erma menjadi wakil Bendahara DPP PKB dan di Perempuan Bangsa dia menjabat sebagai Ketua Organisasi dan Pengkaderan.

Erma juga terlibat dalam berbagai kegiatan kepemudaan. Di antara yang sempat tercatat adalah sebagai bagian dari Advance Team Dialog Pertemuan Pemuda dan Mahasiswa Se-Regional Maluku (Oktober 2001), kegiatan yang dilaksanakan dalam kondisi kerusuhan di Ambon; peserta Pertukaran Pemuda Indonesia, Malaysia, dan Singapura (Desember 2001 s.d. January 2002); delegasi Indonesia dalam pertukaran pemuda Indonesia-Singapura yang diselenggarakan oleh NYC (National Youth Council), Oktober 2002. Selain itu, Erma sempat menjadi Pembina dan Pendamping Kelompok Usaha Pemuda Produktif di Jakarta Timur (Member and Advisor of Youth Bussiness Group).

Pengalaman Kerja dan Aktivitas Sosial

Begitu lulus dari SMA Diponegoro 3 Karanglewas, Erma bekerja sebagai Administrasi Quality Control di salah satu perusahaan Jakarta (1991-1992). Sekembalinya ke Purwokerto, ia bekerja sebagai sebagai cashier di Bank Muammalat. Sembari kuliah, ia juga mengembangkan usaha produksi kue berbasis rumah tangga (home industry) yang produknya diedarkan ke toko-toko kue di Purwokerto. Ketika kembali ke Jakarta, Erma sempat bekerja sebagai konsultan investasi pada PT World Index Investment (2006). Bersama suami, Johan Suprayitno, Erma mengelola gallery kerajinan jati bernama Gallery28 sejak 2008 sampai sekarang.

Erma pernah aktif di IRCOS sebuah LSM berbasis di Jakarta yang salah satu konsentrasinya adalah pendidikan politik bagi masyarakat (civil society) serta pelatihan peningkatan kapasitas & kapabilitas penyusunan APBD dan PERDA bagi anggota DPRD. Erma Juga pernah menjabat Ketua Yayasan Karsa Mulia Puan Mandiri (KMPM), sebuah yayasan yang bergerak dalam kegiatan pendampingan sosial ekonomi kecil.

Saat ini, Erma sedang giat dalam pemdampingan UMKM yang ada di Banyumas. Mengupayakan pelatihan-pelatihan wirausaha, ketrampilan ekonomi home industry dan bantuan alat-alat industri kecil. Pendampingan yang dilakukannya juga pada tahap pemasaran. Misalnya dengan melibatkan UMKM mengikuti ekspo-ekspo ditingkat lokal, nasional maupun internasional.

Tekad Menjadi Wakil Rakyat

Tekad Erma untuk menjadi wakil rakyat telah bulat. Ia sadar betul akan kewajiban dan tuntutan-tuntutan yang melekat pada seorang wakil rakyat. Bagi Erma, politik adalah alat untuk mewujudkan kepentingan umum. Politik adalah medan yang harus dirambah dan dikelola demi kemashlahatan bersama. Kesan politik menjadi buruk merupakan akibat politik yang terlalu sering digunakan sebagai tangga meraih kepentingan pribadi. Oleh karena itu, dalam sebuah sistem demokrasi, aktivitas politik mensyaratkan pengawasan dari segenap rakyat yang tahu dan sadar akan hak-hak mereka selaku warga negara.

Menurut Erma, PKB merupakan partai yang sejak semula dibangun dengan kesadaran mendalam tentang hakikat hubungan antara rakyat dengan wakil mereka, serta hubungan antara rakyat dengan negara. Dengan penghayatan atas semua itu, dengan mengharap Ridha Allah SWT dan dukungan dari warga Banyumas serta Cilacap, Erma telah menjadi wakil rakyat, DPR RI Dapil jateng VIII (Banyumas-Cilacap) pada periode 2014-2019 dan kini terpilih kembali untuk periode 2019 – 2024. (saw)

Beri komentar :
Share Yuk !

Tinggalkan komentar