Miliki Jatidiri Jelas dengan Konsep Berbagi, Koperasi Adalah Solusi Ekonomi Negeri

PURWOKERTO – Pemerintah dinilai perlu memberi perhatian lebih pada koperasi. Pasalnya koperasi dinilai menjadi ekonomi yang berbudaya dan selaras dengan kepentingan bangsa.

Hal itu diungkapkan Ketua Perhimpunan BMT Indonesia Mursida Rambe dalam kesempatan Halal bihalal Perhimpunan Baitul Maal wat Tanwil ( BMT) se Banyumas, Rabu 10 Mei 2023.

Mursida Rambe mengungkapkan,
Anggota perhimpunan secara nasional terdapat 329 lembaga, 3 juta 500 anggota end user atau penerima manfaat, nilai aset Rp 16 Triliunan, jumlah simpanan Rp 14 triliunan, nilai pembiayaan yang disalurkan Rp 13 triliunan. Dengan jumlah kantor sebanyak 1000 cabang, dan 300 kantor diantaranya ada di Jateng.

Sayangnya pengakuan terhadap BMT masih kurang. Padahal BMT harus dihargai, dengan cara melihat persoalan bangsa yang tidak bisa diselesaikan sendiri oleh pemerintah semata.

“Seperti kita ketahui, saat ini pengangguran meningkat, kemiskinan juga masih harus menjadi fokus perhatian. Dari itu BMT harus menjadi solusi dan BMT bisa menjadi solusi ekonomi negeri, ” jelasnya.

Ia mencontohkan, pada unit terkecil BMT dapat merekrut minimal 5 orang, jika brsar maka akan bertambah menjadi 10 orang, 20 orang dan seterusnya.

Dengan bersama sama melihat persoalan bangsa, maka BMT juga bisa menjadi solusi peningkatan ekonomi dalam negeri, termasuk pengurangan pengangguran dan kemiskinan.

Menurutnya sistem ekonomi kapitalis tidak terbukti menjadi solusi, apalagi dengan saling memangsa satu sama lain.

Koperasi, pendiriannya mengambil dari ayat ekonomi kerakyatan tidak egois, dia berbagi dan jelas jati dirinya.

Negara harus sadar, ekonomi yang berbudaya, ekonomi yang peduli dan tidak saling menumbangkan, adalah ekonomi koperasi.

“Kita tak boleh berhenti, harus semangat dan percaya. Suatu saat koperasi syariah adalah yang sesuai dengan budaya dan ekonomi bangsa, ” ungkapnya.

Terkait hal itu ia juga berpesan agar semangat kebersamaan, silaturahmi harus dijaga. Hal penting lainya yakni meningkatkan kapasitas dan kualitas kelembagaan.

Sehingga semangat memberantas rentenir, dan kurangi kemiskinan, kurangi pengangguran dapat terwujud.

Sementara itu Daryanto, S.Pd selaku Kordinator Baitul Maal MPD Perhimpunan Baitul Maal Wat Tamwil Indonesia (PBMTI ) Banyumas mengungkapkan,

BMT sebagai salah satu wujud gerakan ekonomi islam untuk ummat harus bertansformasi kembali ke fitrahnya bukan hanya profit oriented tetapi juga menjadi lembaga dakwah.

Pemberdayaan ekonomi ummat serta keberpihakan kepada kepada kaum dhuafa.

Oleh karenanya, melihat urgensi baitul maal ini maka BMT harus mulai mengaktifkan divisi baitul maal sebagai salah satu upaya lembaga dalam pemberdayaan ummat dan pengentasan kemiskinan kaum dhuafa melalui program program sosialnya baik yg bersifat charity maupun pemberdayaan.( saw)

Beri komentar :
Share Yuk !