Muhtar Yusuf, Petani Milenial yang Sukses Saat Pandemi

BANYUMAS – Mengunjungi green house melon milik Muhtar Yusuf (36) Warga Desa Kaliurip RT3/2 Kecamatan Purwojati Banyumas, terlihat begitu segar dan hijau. Sejak awal pandemi tahun 2020 lalu, ia mengembangkan budidaya buah melon dengan sistem hidroponik.

“Awalnya saya hanya coba-boba, karena pandemi saya banyak tinggal dirumah, lalu saya mencari referensi di internet tentang pertanian dengan sistem hidroponik,” ungkapnya.

Pria yang juga sebagai kepala Sekolah di MI Muhammadiyah Desa Karangtalun Kidul Kecamatan Purwojati ini, memang cukup gigih. Awalnya ia hanya menanam lima pohon melon. Rupanya hasilnya cukup memuaskan dan buahnya juga lebat.

Sejak itu ia memberanikan diri untuk membuat green house hidroponik yang lebih besar seluas 150 m2. Lokasi green house tak jauh dari rumah tinggalnya. Dengan material bambu ia menghabiskan dana sekitar Rp 20 jutaan, dengan 500 pohon. Rupanya hasil panen juga cukup bagus.

Dari yang awalnya hanya coba-coba, kini Muhtar Yusuf sudah memiliki tiga unit green house masing-masing ukuran 150 m2.

Bahkan untuk green house yang ketiga adalah yang paling besar, dengan kapasitas 1000 pohon. Bahkan green house tersebut ia bangun dengan lebih kokoh. Tidak lagi dengan material bambu, tapi dengan besi galvanis.

“Green house pertama, lokasinya terlalu dekat dengan kebun dan terlalu rindang, jadi pertumbuhan agak kurang maksimal, padahal tanaman melon butuh penyinaran penuh,” ungkapnya.

Saat ini dua green house yang terbaru cukup mendapat sinar matahari, sehingga tanaman dan buahnya bisa tumbuh lebat.

Menurutnya, budidaya melon dengan hidropinik tidaklah terlalu sulit. Sebab tidak perlu menyiram air secara manual. ” Dengan sistem ini sirkulasi air sudah mengalir sendiri jadi mudah,” ungkapnya.

Bahkan untuk seribu pohon hanya dirawat oleh satu orang asisten yang membantu setiap harinya. Agar tanaman bisa tumbuh maksimal, air yang digunakan juga diisi dengan nutrisi. Air dari sumur, disalurkan di satu titik gentong besar. air tersebut kemudiaan diisi dengan nutrisi, selanjutnya dialirkan melalui pipa pipa dan menjangkau seluruh tanaman.

Bahkan untuk panen ke empat ini, diperkirakan ia bisa memetik 1 ton buah melon. Karena sudah tiga kali panen dan hasilnya bagus, ia juga sudah menjalin kerjasama dengan supermarket di Banyumas. ” Jadi buah ini pemasarannya ke supermarket, kita sudah kontrak kerjasama,” ungkap Yusuf.

Muhtar Yusuf Sukses budidaya buah melon dengan sistem Hidroponik

Menurutnya setiap usaha selalu menghadapi tantangan tersendiri. Tapi apapun persoalannya selalu ada jalan keluar, sehingga ia juga berpesan kepada generasi muda, agar senantiasa kreatif dan mampu memanfaatkan setiap situasi.

Saat pandemi memang orang harus banyak dirumah, namun usahakan tetap produktif dan menghasilkan. Kebun yang ia beri nama dengan Labik Farm ini, menjadi bukti bahwa saat pandemi kita tetap bisa produktif dan menghasilkan. Dia juga membagi kiat suksesnya di chanel Youtube-nya : Muhtar Yusuf (petani milenial)

Salah satu alasan ia memilih buah melon, karena saat ini pangsa pasar masih terbuka luas. Selain itu harganya selalu stabil. kebutuhan melon juga dipenuhi dari petani lokal, sehingga hasinya masih menguntungkan. (Sakur Abdul Wahid)

Beri komentar :
Share Yuk !