Paradigma Pengelolaan Sampah Berubah, Kini Jadi Sumberdaya Ekonomi

PURWOKERTO – Sepanjang ada kehidupan, maka sampah selalu ada. Meski setiap orang menyumbang terhadap produksi sampah, namun kesadaran mengelola sampah belum sepenuhnya terbangun. Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) menjadi momentum yang tepat untuk meningkatkan kembali kesadaran pengelolaan sampah yang berdampak positif.

Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyelenggarakan talkshow dengan tema “Menuju Zero Waste, Zero Emission Indonesia” di Gedung Auditorium Graha Widyatama Prof. Rubijanto Misman pada Rabu, 15 Februari 2023. Talkshow ini dihadiri oleh para akademisi, mahasiswa, dan praktisi di bidang lingkungan.

Pembicara dalam talkshow ini adalah Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) KLHK, Rosa Vivien Ratnawati dalam kesempatan tersebut mengajak seluruh peserta talkshow untuk berpartisipasi dalam upaya menjaga lingkungan dan menuju Zero Waste, Zero Emission Indonesia.

Vivien juga memaparkan berbagai program dan kebijakan pemerintah dalam pengelolaan sampah dan lingkungan, seperti program pengurangan sampah plastik, pengolahan sampah menjadi energi alternatif. Ia juga mengajak seluruh peserta untuk mengimplementasikan gaya hidup yang ramah lingkungan.

Lebih lanjut diungkapkan, paradigma pengelolaan sampah terus berubah, dari kumpul, angkut buang. Saat ini sampah harus jadi sumber daya ekonomi, yakni Reduce, Reuse, Recycle. Artinya sampah juga menjadi circular ekonomi. Saat ini pengelolaan sampah juga harus berkontribusi pada penurunan emisi gas rumah kaca.

“Tahun 2030 tak ada lagi TPA baru yang dibangun, dan 2040 tak ada sampah dibuang ke TPA, ” terangnya.

Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) Indonesia akan menyelenggarakan acara Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) pada tahun 2023. Acara tersebut akan diadakan pada tanggal 21 Februari 2023 di berbagai wilayah di Indonesia.

HPSN adalah kegiatan yang diselenggarakan oleh KLH untuk mengajak masyarakat Indonesia untuk lebih peduli terhadap masalah sampah. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan cara-cara yang ramah lingkungan dalam mengelola sampah, serta meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

Acara HPSN 2023 akan diisi dengan berbagai kegiatan seperti kampanye pengurangan sampah plastik, pameran foto, lomba membuat karya seni dari sampah, serta kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan pengelolaan sampah. Selain itu, acara ini juga akan dihadiri oleh para pejabat pemerintah dan tokoh masyarakat yang peduli terhadap lingkungan.

Menurut Menteri Lingkungan Hidup, Siti Nurbaya, kegiatan HPSN ini merupakan upaya pemerintah untuk menciptakan Indonesia yang bersih dan sehat. Ia juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk turut serta dalam kegiatan HPSN 2023 dan menjadikan peduli terhadap sampah sebagai gaya hidup.

Dengan adanya kegiatan HPSN 2023 ini, diharapkan masyarakat Indonesia akan semakin sadar akan pentingnya menjaga lingkungan dan mengurangi sampah. Dengan demikian, Indonesia dapat menjadi negara yang bersih dan sehat, serta terbebas dari masalah sampah yang selama ini menjadi masalah serius.

Sementara Rektor Unsoed Prof.Dr.Ir Akhmad Sodiq,M.Sc.Agr menyampaikan kontribusi Unsoed dalam upaya menuju Zero Waste, Zero Emission Indonesia. Unsoed telah melakukan berbagai inisiatif untuk pengelolaan sampah dan lingkungan, seperti penggunaan energi terbarukan dan program penanaman pohon. Ia juga mengajak para peserta talkshow untuk berperan aktif dalam menjaga lingkungan sekitar.

Talkshow ini juga dimeriahkan dengan sesi tanya jawab dan diskusi antara para pembicara dan peserta talkshow. Diharapkan talkshow ini dapat memberikan pemahaman yang lebih luas tentang pentingnya pengelolaan sampah dan lingkungan, serta mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dalam upaya menuju Zero Waste, Zero Emission Indonesia.

Rektor menambahkan Unsoed memiliki konsentrasi terhadap lingkungan, salah satunya melalui Prodi Magister ilmu lingkungan. Dimana terdapat 3 konsentrasi yakni terkait., Pengelolaan SDA dan alam, konsentrasi engineering sosial dan Konsentrasi kesehatan lingkungan.

Setidaknya Unsoed telah melahirkan 200 magister lingkungan, termasuk Kadinas Lingkungan Hidup cilacap yang saat ini menjabat.

“Perguruan tinggi memang fokus siapkan SDM unggul dan riset serta pengabdian masyarakat,” ungkap rektor.

Salah satu hasil penelitian yang sudah ada yakni pengelolaan sampah jadi bubur, untuk kompos dan perbaikan lahan.

Banyumas Raih Penghargaan

Banyumas berhasil meraih penghargaan sebagai daerah terbaik dalam pengelolaan sampah pada peringatan HPSN yang diselenggarakan pada tanggal 21 Februari 2023. Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup, Siti Nurbaya, dalam acara yang diadakan di Jakarta.

Keberhasilan Banyumas dalam pengelolaan sampah ini tidak lepas dari upaya pemerintah setempat dalam membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan. Banyumas telah melakukan berbagai kegiatan untuk mengajak masyarakat dalam mengelola sampah dengan baik, seperti program pengurangan sampah plastik dan pemanfaatan sampah organik untuk dijadikan pupuk.

Selain itu, pemerintah Banyumas juga telah membangun sistem pengelolaan sampah yang modern dan ramah lingkungan. Sistem tersebut meliputi pengolahan sampah menjadi bahan bakar alternatif dan kompos, serta penggunaan teknologi canggih untuk memantau kualitas udara.

Menurut Bupati Banyumas, Achmad Husein, penghargaan ini merupakan hasil dari kerja keras dan kolaborasi semua pihak dalam menjaga lingkungan dan pengelolaan sampah di Banyumas. Ia berharap penghargaan ini dapat menjadi motivasi bagi pemerintah dan masyarakat Banyumas untuk terus meningkatkan kualitas lingkungan dan pengelolaan sampah.

Dengan meraih penghargaan sebagai daerah terbaik dalam pengelolaan sampah pada HPSN, Banyumas berhasil menunjukkan bahwa upaya pengelolaan sampah yang baik dan ramah lingkungan dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat. Semoga keberhasilan Banyumas dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya menjaga lingkungan dan mengurangi masalah sampah.

Husein menambahkan saat ini Banyumas memiliki 39 KSM dengan 1200 tenaga kerja. Semua KSM tersebut juga mendapatkan keuntungan dari pengelolaan sampah.

Saat ini Banyumas hanya mengelola 9 persen sampah yang dikelola TPA. TPA tersebut juga menggunakan mechanical dan bukan yg landfill tapi langsung mekanis.

Menurut bupati persoalan sampah memang belum tuntas sepenuhnya, namun langkah yang diambil sudah on the track. Persoalan sampah juga harus dilakukan secara bersama sama,dan didukung oleh berbagai pihak.

Beri komentar :
Share Yuk !