KOTA BARU : Jembatan Bung Karno, jadi pintu masuk sebelah Utara menuju kawasan Bung Karno. Nantinya disana direncanakan dibangun banyak sarana publik termasuk menara.
PURWOKERTO – Rencana pembangunan menara di kawasan Jalan Bung Karno, sangat bergantung pada pinjaman program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Itu disampaikan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Banyumas Irawadi. Ia katakan, jadi atau tidaknya menara dibangun tahun ini sangat ditentukan oleh progres dari pinjaman PEN. Sebelumnya pembangunan menara direncanakan dibangun dengan dana APBD.
“Belum tahu, mestinya tahun ini DED. Tapi akhirnya dimasukkan ke anggaran PEN yang saat ini belum ada perkembangannya,” katanya.
Untuk konsep menara ia sebut, jika PEN berhasil direncanakan punya tinggi sekitar 100 meter. Bagian bawah akan difungsikan sebagai tempat pameran UMKM. “Bawah ruang pameran, lantai 2-3 kemungkinan UMKM dan kuliner. Lantai puncak ruang pandang dan kuliner. Itu gambaran awal, tergantung nanti hasil diskusi DED,” jelasnya.
Menara tersebut, ia katakan punya fungsi sebagai menara pandang. Juga akan mempunyai lift sebagai fasilitas pendukung. Karena menggunakan lift, ia sebut memerlukan biaya operasional yang tidak sedikit. “Belum dihitung, baru akan DED tahun ini. Pasti anggaran operasi dan pemelihaaraan tinggi karena ada lift dan lain-lain. Dengan ketinggian hampir 100 m tentu saja memakai lift,” ucapnya.
Soal rencana pembangunan menara ia katakan, sudah lama terbesit. Karena menggunakan PEN, arahnya nanti untuk menambah pemasukan daerah. Karena mesti mempunyai nilai layak ekonomi.
“Sudah lama keinginan bpk bupati buat menara. Menara Mesjid Jawa Tengah hanya lebih mendorong bahwa menara bisa menjadi sarana peningkatan pendapatan daerah (mendatangkan keuntungan finansial),” jelasnya. Apakah menara jadi prioritas atau tidak tahun ini? Sekali lagi ia jawab bergantung pada PEN. Jika bisa cair tahun ini, bisa mulai dikerjakan. “Ya bisa kita laksanakan,” ucapnya. (aam)
