Perjuangan Belajar Siswa-Siswi MTs Pakis Butuh Komitmen Dukungan Pemerintah

BANYUMAS – Senyum siswa -siswi Madrasah Tsanawiah (MTs) Pakis Desa Gunung Lurah Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas menyambut kami sore itu. Saat itu mereka tengah menyelesaikan kegiatan parade puisi Ramadan.

Seperti biasa Isrodin selaku guru dan pembimbing, para siswa, tengah mendampingi kegiatan siswa di sekolah tersebut. Perwakilan Pers dan mitra kerja Joko Susanto ketua Advokat Peradi SAI Banyumas bersama pegiat Sosial dan Dewan Penasehat Forum Relawan Lintas Organisasi (Fortasi) Eddy Wahono mengunjungi MTs Pakis untuk memberikan bantuan sembako bagi para siswa siswi dan masyarakat sekitar.

Walau jarak dari pusat kota tidaklah jauh hanya 14 km namun perjalanan harus ditempuh hampir satu jam, pasalnya setelah masuk Desa Gununglurah untuk mencapai ke MTs Pakis sejauh enam kilometer harus menanjak dan menikung masuk di antara hutan pinus Perhutani dengan kondisi jalan yang jauh dari layak.

Jalan yang sempit dan tanjakan ekstrem di tengah hutan ini akan menjadi tantangan manakala harus berpapasan dengan kendaraan yang turun dari atas. Salah satu kendaraan bahkan harus mundur untuk mencari posisi jalana yang lebih longgar, agar bisa berpapasan. Jika tidak hati hati, terpeleset sedikit saja, bisa berakibat fatal. Sebab di sisi kanan jalan terdapat jurang yang cukup dalam.

Kondisi inilah yang menyebabkan MTs Pakis seperti harus terisolir dari peradaban keramaian dan kemajuan belajar. Apalagi dalam kondisi Wabah Covid 19 dimana para siswa siswi tidak lagi memperoleh pelajaran secara tatap muka. Program belajar jarak jauh pun menjadi hambatan yang sangat besar.

Para guru relawan terdiri dari para dosen dan mahasiswa Purwokerto. Sementara MTs Pakis hanya memiliki 1 orang guru relawan tetap yakni Isrodin. Lokasi yang berada di pegunungan juga membuat daerah ini sulit mendapatkan signal jaringan telekomunikasi.

Pada 6 oktober 2020 lalu, Pers dan Mitra kerja pernah menggandeng Orari lokal Banyumas untuk Kegiatan belajar mengajar (KBM) dengan menggunakan Radio Pancar Ulang gelombang UHF, dan sumbangan para donatur berupa Handy Talky berlangsung hampir selama 3 bulan setelah akhirnya pada awal November 2020 Radio Pancar Ulang tersebut dimatikan. Padahal pada November siswa siswa akan memasuki masa ujian.

“Para siswa pun harus kembali masuk dalam derita belajar, mereka mencari signal internet naik ke hutan yang lebih tinggi secara berkelompok dalam suasana hujan dan jalan licin,” ungkap Eddy wahono.

Tanggal 21 Desember 2020 MTs Pakis memperoleh bantuan pemasangan internet dari donatur namun hanya dapat berlangsung selama 1 bulan saja. Saat itu tower tempat pemasangan internet, menggunakan aset milik Pemda Banyumas.

Isrodin MTs Pakis pernah melakukan upaya bersurat kepada bupati untuk permohonan pinjam kembali tower three angle milik pemda yang berada di Desa Cipendok Kecamatan Cilongok dengan no surat 18/MTs Pakis/1/2021, tertanggal 11 januari 2021. Hingga kini Isrodin masih menunggu jawaban.

Menurut Eddy Wahono sangat diharapkan peran Pemda Banyumas dan instansi terkait untuk segera memberikan solusi bagi siswa -siswi MTs Pakis agar dapat memperoleh hak untuk pendidikannya dimasa pandemi covid 19 melalui program belajar jarak jauh.

Saat kunjungan Kemarin, Eddy Wahono menyempatkan untuk berbincang dengan para siswa, termasuk memberikan motivasi. Rupanya semangat belajar mereka cukup tinggi. Bahkan tidak

jarang dari mereka yang ber cita -cita untuk menjadi TNI, Polri, hingga guru dan bidan. Nawang misalnya, ia ber cita cita untuk menjadi bidan. Jika cita citanya tercapai, iapun memilih akan kembali ke desanya, mengambi untuk warga di Gunung Lurah. Mimpi itu mungkin masih jauh, namun yang pasti ia memiliki semangat belajar di sekolah alam MTs Pakis yang terpencil.

Sudah semestinya, cita cita mulia itu diberi dukungan, melalui kebijakan, pemberian sarana yang memadai, sehingga para siswa juga bisa bisa lebih nyaman belajar. (saw)

Beri komentar :
Share Yuk !