PMI Banyumas Sudah Memproduksi 61.516 Kantong Darah

PURWOKERTO – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Banyumas, selama tahun 2021 hingga pertengahan Desember 2021, telah memproduksi 61.516 kantong darah. Kantong darah tersebut sebagian besar telah didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan darah di sejumlah rumah sakit yang ada di Kabupaten Banyumas dan sekitarnya.

Wakil Ketua PMI Kabupaten Banyumas Dibyo Yuwono bersama dokter Tangguh Budi Prasetyo dalam acara Diseminasi Kepalangmerahan kepada wartawan dan pelaku kemanusiaan di aula UDD PMI Banyumas yang ada di Sokaraja mengatakan kantong darah yang diproduksi PMI Banyumas berasal dari para donor sukarela.

Para pendonor tersebut mendonorkan darahnya melalui mobil unit (MU) maupun yang datag mendonorkan darahnya di UDD PMI Banyumas yang ada di Sokaraja.

Menurut Dibyo Yuwono kebutuhan darah pada bulan Desember ini meningkat. Apabila sebelumnya rata-rata kebutuhan darah 184 kantong per hari, saat ini kebutuhannya mencapai 210 kantong per hari.

”Saat ini kebutuhan darah masih bisa dipenuhi oleh PMI Banyumas. Stok yang ada per 15 Desember 2021 sebanyak 1.005 kantong dengan berbagai golongan darah,” jelasnya.

Dokter Tangguh menambahkan PMI Banyumas akan terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Tidak hanya tentang donor darah, tetapi kegiatan kemanusiaan lainnya yang menjadi tupoksi PMI.

Menurut dia di era modern saat ini masih banyak masyarakat atau publik yang belum mengetahui sepenuhnya peran PMI. Masih banyak masyarakat yang mengenal PMI hanya sebatas donor darah dan sumbangan bulan dana PMI.

Untuk itu kata Tangguh perlu adanya penyuluhan atau pemahaman terhadap masyarakat tentang kepalangmerahan di Kabupaten Banyumas dengan mengajak wartawan dan pelaku kemanusiaan untuk menyebar luaskan tentang kepalangmerahan kepada masyarakat. Diseminasi diikuti sekitar 30 orang wartawan dan pelaku kemanusiaan.

Menurut Tangguh banyak kegiatan kemanusiaan yang telah dilakukan PMI Kabupaten Banyumas. Seperti membantu kepada penderes kelapa yang mengalami kecelakaan kerja, yakni jatuh dari pohon kelapa saat menderes (menyadap nira). Bantuan untuk korban bencana banjir, tanah longsor, korban kebakaran, sunatan massal, jamban sehat, bantuan kaca mata untuk anak SD serta kursi roda.

”Seperti untuk bantuan kdepada penderes yang jatuh dari pohon selama tahun ini (hingga pertengahan Desember 2021) sudah ada 122 penderes yang dibantu bers dan lain-lain dengan nilai bantuan mencapai Rp 750.000,” jelasnya.

Dokter Tangguh mengatakan apabila ada masyarakat yang memerlukan bantuan silakan lapor ke PMI. Asal memenuhi syarat dan ketentuan, PMI Banyumas akan membantu.

”Bahkan saat pandemi Covid-19, PMI Banyumas memberikan 1.500 paket obat mencegah Covid-19 bagi masyarakat yang positif Covid-19 tetapi menjalani isolasi mandiri di rumah,” jelasnya.

Demikian juga untuk vaksinasi Covid-19, lanjut Tangguh, PMI Banyumasjuga secara aktif menerjunkan tenaga kesehatannya ke sejumlah sekolah dan tempat wisata melaksanakan vaksinasi.

”Kalau ada warga masyarakat yang belum vaksinasi Covid-19, silakan menghubungi PMI Banyumas untuk bisa divaksin,” imbuhnya. (Saw)

Beri komentar :
Share Yuk !