Portal Pantau Kesehatan Warga Dinilai Lebih Efektif

Penyerahan dukungan alat pelindung diri (APD, masker, face shield, kaos tangan, handsanitiser dan vitamin) dan peralatan pemeriksaan (oxymeter, termometer, alat pengukur tensi) dari Pemdeskarangnangka kepada petugas Dawis yang akan bertugas melakukan pemantauan warga isoman.


Relawan Aman Covid Desa Karangnangka Ikuti Pembekalan

BANYUMAS – Menghadapai Pandemi Covid 19 yang masih terjadi Desa Karangnangka Kecamatan Kedungbanteng terus meningkatkan inovasi dan solidaritas. Kali ini Tim Relawan Aman Covid 19 mengikuti pembekalan dari Dinas Kesehatan Banyumas melalui Puskesmas Kedungbanten.

Ditengah PPKM Dadurat yang sedang diterapkan pemerintah, warga meningkatkan pemantauan terhadap kondisi kesehatan masyarakat, termasuk bagi pasien yang sedang menjalani isolasi mandiri.

Koordinator Relawan Aman Covid Desa Karangnangka, Wasis Setya Wardhana mengungkapkan, PPKM bagi Desa Karangnangka bukanlah hal baru. Secara Konsep sudah diterapkan sejak April 2020 melalui program Jateng Jaga (Jaga Tetangga Jaga Keluarga).

Jateng Jaga adalah program yang didesain untuk membangun ketahanan dan kemandirian masyarakat dalam upaya mitigasi dan adaptasi Covid-19. Program ini menitikberatkan pada manajemen pemantauan kesehatan pada lingkungan terkecil yaitu Dasa Wisma (Dawis).

Caranya dengan meningkatkan kapasitas ibu-ibu anggota Dawis sehingga bisa melakukan deteksi dini tanda bahaya pada warga yang menjalankan isolasi mandiri serta deteksi dini berbasis keluhan/gejala sakit warga.

Pemantauan dilakukan dengan dua model yaitu Online melalui Grup WA Dawis dan kunjungan untuk melakukan pemeriksaan dasar. Hasil Pemantauan tersebut akan dapat memetakan secara berkala kondisi kesehatan masyarakat non isoman serta perkembangan kesehatan warga Isoman.

Jika terjadi perburukan kondisi kesehatan warga yang sedang isoman akan lebih cepat tertangani. Informasi tersebut menjadi dasa assessment dan tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga kesehatan desa.

“Kami di Karangnangka sepakat untuk tidak membuat portal jalan, karena kami lebih memilih portal pantau kesehatan masyarakat, sama saja fungsinya membentengi, tapi hasilnya lebih efektif dirasakan oleh masyarakat,“ ungkapnya.

Sementara itu Kepala Puskesmas Kedungbanteng drg Maya Widiasesanti dalam kesempatan tersebut mengungkapkan, harapan melalui pembekalan tersebut warga memahami dan waspa ketika ada tanda bahaya dari pasien isolasi mandiri. Apalagi saat ini Fasilits kesehatan semakin penuh, bahkan oksigen juga semakin menipis.

” Nah sebisa mungkin pasien yang sedang isolasi mandiri ini tidak sampai mengalami gejala berast sehingga tidak harus dirawat di rumah sakit. Makanya dari awal harus ada pemantauan, edukasi, dan memulihkan imunitas pasien,” terangnya.

Materi inti yang diberikan kepada Tim Dawis Desa Karangnangka, diantaranya kategori gejalan pasien, masa isolasi, tanda bahaya pada saat pemantauan pasien. “Misal ada tanda bahaya, masyarakat bisa sigap untuk memberikan pertolongan, harapannya angka kematian juga rendah,” ujarnya menambahkan.

Petugas Dawis Melakukan Pemantauan terhadap pasien yang sedang menjalani isolasi mandiri

Pengetahuan tanda bahaya, juga berguna untuk basic life suport, misal tidak pandemi pun, atau ada gejala jantung, ketika sudah tau tanda vital mulai tidak normal, maka bisa dilakukan pertolongan pertama dan kondisi kedaruratan penyakit lain.

Kondisi Covid di Kedungbanteng sendiri secara umum, yaitu tidak jauh beda dengan kecamatan di Banyumas lain. Misalnya saat kirim 50 sampl tes pcr, yang 30 itu positif. Artinya positifity masih tinggi. ” Ini yang sudah sakit, belum yang dengan kesadaran sendiri yang datang ke Puskesmas,” terangnya.

Jika semua masyarakat punya kesadaran untuk periksa, maka kematian juga bisa ditekan. Kenapa perlu ada kewaspadaan di masyarakat yaitu untuk deteksi dini.

Alur pemantauan dawis nantinya akan masuk ke Puskesmas. hasil pantauan tersebut, bidan desa mulai mengategorikan mana pasien yang sudah mengarah pada tanda bahaya, dan mana pasien yang harus diawasi ketat. Jika dideteksi lebih awal, otomatis bidan desa lebih mudah memetakan. Maka untuk mencari faskes juga lebih mudah.

” Misal tidak ada pemantauan tiba-tiba sudah dalam kondisi gawat darurat, ini juga semakin menyulitkan nakes untuk memberi pertolongan,” tambahnya.

Bahkan saat ini Kemenkes sedang mengembangkan Survilance berbasis masyarakat, dan tidak hanya Covid 19. Jika sudah ada kesadaran dari masyarakat, maka penanggulangan lebih cepat, termasuk pencegahan juga meningkat. Dampaknya perilaku hidup bersih sehat juga terwujud. (saw)

Beri komentar :
Share Yuk !