Santri Ath-Thohiriyyah Simulasi Praktik Mengurus Jenazah

KEDUNGBANTENG -Sekira 250 orang santri Pondok Pesantren Ath-Thohiriyyah, Karangsalam Kidul Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Banyumas mengikuti Kajian Fiqh Tematik bertema Pemulasaraan Jenazah, Kamis (23/1). Kegiatan itu diikuti oleh 50 santri putra dan 200-an santri putri.

Simulasi praktik pengurusan jenazah ini diselenggarakan di Masjid An Ni’mah, kompleks pesantren, dengan narasumber Gus M Sa’dullah (Gus Sadun) yang juga pengurus pesantren setempat.

Dalam kesempatan itu, Gus Sadun menyampaikan pentingnya skill (kecakapan) seputar pemulasaraan jenazah. Pasalnya, hal tersebut merupakan kewajiban bagi kaum Muslim, terlebih bagi para santri yang nantinya akan terjun dan berdakwah di tengah-tengah masyarakat.

Selama ini, diakui atau tidak, pemulasaraan jenazah dianggap merupakan tugas dan kewajiban seorang kayim atau modin.

“Padahal urusan pemulasaraan jenazah itu adalah kewajiban kita semua, terutama keluarga yang ditinggal mati oleh si mayit,” kata Gus Sadun.

Dalam simulasi praktik, peserta dibagi menjadi beberapa kelompok di bawah bimbingan ustaz dan tokoh masyarakat yang berkompeten.

Para santri cukup antusias mengikuti kegiatan.

“Liburan kuliah kali ini saya mendapatkan khazanah kelimuan dan pengetahuan fiqh aplikatif yang relatif baru di pesantren. Apalagi saya menjadi alat peraga untuk simulasi praktik pemulasaraan mayit”, kata Izzul Haq, santri yang juga mahasiswa IAIN Purwokerto. (*)

Beri komentar :
Share Yuk !